BEIJING, KOMPAS.com - Rumah mode asal Italia, Dolce & Gabbana, terpaksa membatalkan peragaan busana di China pada November 2018 usai dianggap rasial.
Dalam video iklannya menunjukkan seorang perempuan makan pizza dan spaghetti dengan sumpit. Sebagian orang menilai iklan itu tidak peka terhadap budaya.
Meski akhirnya iklan tersebut dicabut, ternyata kasus itu turut memengaruhi karier sang model.
Baca juga: Ketika Perancang Dolce dan Gabbana Minta Maaf ke Rakyat China...
Diwartakan South China Morning Post, Selasa (22/1/2019), model bernama Zuo Ye akhirnya angkat bicara. Melalui akun media sosialnya di Weibo, dia mengaku merasa sangat bersalah dan malu.
"Secara personal, saya tidak akan pernah menunjukkan rasa tidak hormat kepada tanah air saya," tulisnya.
"Saya mencintai negara saya dan merasa bangga bisa mewakili China di atas catwalk," lanjutnya.
Zuo juga mendapat serangan dari warganet yang menudingnya menghasilkan uang dengan menghina negaranya sendiri dan menjelekkan citra warga China.
RT @globaltimesnews: The founder of @dolcegabbana said sorry in Chinese to all Chinese people around the world, saying that they will respect Chinese culture more. The apology video was posted on its official Weibo account in China. pic.twitter.com/b9eAZtSKu6
— China Observer (@ChinaObserver2) 23 November 2018
Meski dihujat, dia memutuskan untuk tetap diam selama kontroversi itu berlangsung agar tidak memicu konflik lebih lanjut.
Sebelumnya, dia berharap merek internasional seperti Dolce & Gabbana akan meningkatkan kariernya.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Dia merasa iklan tersebut telah menghancurkan kariernya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.