Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Anting di Dekat Mayat yang Terbakar di Spring Bed, Polisi Tes DNA 1 Keluarga

Kompas.com - 22/01/2019, 17:34 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ogan Ilir saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan sesosok mayat yang terbakar pada Minggu (20/1/2019) kemarin. 

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin mengatakan, satu keluarga dari Desa Pedataran Gelumbang, Kabupaten Muara Enim mengabarkan jika anak perempuan mereka bernama Ina Antimurti (20) telah hilang sejak beberapa hari terakhir. 

Soparudin (61), ayah dari Ina yang mendapatkan informasi jika ada penemuan mayat dalam kondisi terbakar, langsung mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk melakukan tes DNA

"Pihak keluarga yakin itu adalah anaknya setelah melihat anting yang ditemukan di jenazah," kata Malik, saat berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Selasa (22/1/2019). 

Baca juga: Mayat Terbakar Ditemukan di Tepi Jalan, Diduga Korban Pembunuhan

Malik melanjutkan, untuk memastikan jenazah itu adalah Anti, pihak kepolisian akan melakukan tes DNA kepada keluarga. 

"Nanti akan dilihat apakah dari hasil tes DNA itu cocok. Diperkirakan satu pekan hasil tes tersebut akan keluar," jelas Malik. 

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan dikejutkan adanya penemuan sesosok jenazah dalam kondisi terbakar di atas spring bed, Minggu (20/1/2019) kemarin. 

Jenazah itu diduga adalah korban pembunuhan lantaran ditemukan kawat yang masih terikat di leher jenazah.

Selain itu, beberapa barang bukti berupa satu anting diamond yang terbakar, bekas jam tangan, serta beberapa aksesoris perempuan juga ditemukan di samping tubuh korban. 

Kompas TV Para pelayat terus berdatangan ke rumah Syahroni yang menjadi korban pembunuhan dengan cara dibakar di Desa Pajaran, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Para pelayat tak menyangka bahwa korban meninggal dengan cara keji, apa lagi korban selama ini dikenal baik dan ramah. Keluarga meminta kepada penegak hukum menjerat para tersangka dengan hukuman seberat-beratnya, yakni hukuman mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com