Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan dan Angin Kencang, Atap Dua Kelas SMPN 12 Ambruk

Kompas.com - 22/01/2019, 17:15 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.comAtap di dua ruang kelas SMPN 12 Kota Cirebon, Jawa Barat, ambruk setelah diterpa hujan deras selama beberapa jam, Sabtu (19/1/2019) dini hari.

Sebanyak 84 siswa-siswi terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas lain. Dua buah ruangan itu yakni kelas 8G dan 7H.

Pantauan Kompas.comSelasa (22/1/2019) di lokasi, kerusakan terparah terjadi di ruang kelas 8G. Ruang belajar yang berada di lantai dua ini kondisinya porak-poranda.

Atap genteng, plafon, ambruk dan berserakan di lantai. Beberapa kayu penyanggah atap dan plafon tampak sudah rapuh dimakan rayap.

Baca juga: Setahun Ambruk, Jembatan di Jalan Trans Flores Dibangun Tahun 2019

Bahkan, dinding dari campuran semen dan pasir pun berserakan. Sementara, kondisi di ruang 7H hanya rusak di bagian yang menempel dengan 8G.

Atap dan plafon juga runtuh dan berserakan di bagian bawah. Beruntung pihak sekolah sudah mengantisipasi dengan memindahkan kegiatan belajar mengajar berikut meja kursi serta perangkat belajar lainnya, sebelum musibah terjadi.

Kepala Sekolah SMPN 12 Kota Cirebon Iis Nuraeni menyebut, kejadian ini terjadi saat hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah setempat Sabtu dini hari.

Kayu atap pada dua ruang yang kondisinya sudah sangat rapuh tak mampu lagi menopang beban atap.

“Saat itu, hujan deras dan angin kencang dari sore sampai malam. Dan tengah malam, kata penjaga tiba-tiba terdengar suara ambruk sangat keras. Jadi, yang ambruk dua, yang ini dan sebelahnya,” kata Iis, sambil menunjukan ke dalam kelas.

Selain dua ruangan tersebut, lima ruang kelas lainnya juga sudah sangat mengkhawatirkan. Sejak dibangun pada tahun 1992, kata Iis, sekolah yang terletak dekat Bandara Cakrabuana Penggung ini belum pernah direhabilitasi.

Untuk mengantisipasi bahaya, siswa-siswi dipindahkan ke kelas lain yang lebih aman.

“Totalnya 84 siswa-siswi yang digabungkan ke kelas lain, dibagi-bagi. Karena sudah tidak ada ruang kelas lain yang dapat gunakan. Kami sangat berharap dan memohon pemerintah segera membantu proses perbaikan,” harap mantan guru SMPN 1 Kota Cirebon itu.

Baca juga: Jembatan di Jalan Strategis Nasional Flores Sudah Lama Ambruk

Senada dengan Iis, Nilatul Muna dan Rosa Amelia, pelajar yang kelasnya ambruk sangat berharap kelasnya segera diperbaiki.

Dia ingin dapat belajar kembali seperti sebelumnya tanpa dicampur dengan kelas lainnya.

“Ya kurang enak dan kurang nyaman. Harapannya mau diperbaiki lagi, supaya bisa belajar di kelas lagi dengan nyaman,” kata Nilatul Muna.

Rosa, Nilatul Maula, serta sejumlah siswa-siswi lainnya yang ditemui di lokasi pun takut dengan kondisi kelas lain yang sudah banyak yang rusak.

Mereka memohon dan berharap Pemerintah Kota Cirebon segera membantu sekolah yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Cirebon itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com