CARACAS, KOMPAS.com - Sekelompok tentara Venezuela yang menyatakan menentang Presiden Nicolas Maduro ditahan.
Penangkapan dilakukan tak lama setelah sebuah video mereka yang menyerukan warga untuk turun ke jalan dan mendukung perlawanan beredar di media sosial.
"Kami adalah pasukan profesional Garda Nasional melawan rezim, yang kami tolak sepenuhnya. Kami butuh bantuan Anda, turun ke jalan," kata seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemimpin kelompok itu dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino mengatakan, kelompok yang beranggotakan 27 tentara tersebut telah ditahan dalam sebuah penggerebekan terhadap markas komando Garda Nasional di Caracas, pada Senin (21/1/2019).
Baca juga: Parlemen Venezuela Ajak Militer dan Pejabat Sipil Melawan Maduro
Sebelum ditahan, kelompok tentara tersebut dilaporkan telah menyerang pos keamanan lain dan membawa lari sejumlah senjata api.
"Selama penangkapan, senjata yang dicuri telah ditemukan dan (pemberontak) memberi informasi yang berguna bagi dinas intelijen maupun sistem peradilan militer," ujar Padrino.
Ditambahkannya, para tentara pemberontak tersebut akan berhadapan dengan hukum yang berlaku.
Kepala Majelis Konstituen, Diosdado Cabello, mengatakan, 25 tentara ditangkap di markas Garda Nasional, sementara dua lainnya ditahan di tempat lain.
Cabello, yang juga merupakan tangan kanan Maduro, mengidentifikasi pemimpin pemberontak tersebut sebagai Sersan Mayor Luis Bandres Figueroa.
Meskipun kelompok kecil pemberontak itu berlangsung singkat, hal tersebut telah memicu aksi protes yang mendukung pemberontakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.