Dia mengatakan senyuman tersebut merupakan pesan bahwa dia tidak akan marah ataupun terprovokasi ke konfrontasi lebih besar.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Pocahontas, Pendamai Suku Indian dengan Inggris
Sandmann menjelaskan dia menghormati hak pria 68 tahun itu untuk menggunakan kebebasan berpendapatnya melalui aksi protes.
"Saya yakin dia harusnya memikirkan kembali taktiknya untuk menyerang wilayah personal seseorang. Namun, itu merupakan pilihannya," terang Sandmann.
Dia menegaskan teman-temannya hanya menggunakan yel-yel sekolah, dan mengaku tidak ada yang menyuarakan kalimat rasis atau hinaan.
Video tersebut menuai perhatian dari Trump di mana melalui unggahannya di Twitter, dia yakin kelompok remaja tersebut diperlakukan tidak adil.
"Tidak bagus tentunya. Namun dia pasti bakal kembali melanjutkan aktivitasnya dengan hebat," ujar Trump dilansir Business Insider.
Looking like Nick Sandman & Covington Catholic students were treated unfairly with early judgements proving out to be false - smeared by media. Not good, but making big comeback! “New footage shows that media was wrong about teen’s encounter with Native American” @TuckerCarlson
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 22, 2019
Sebelumnya, Phillips menuturkan dia menerima ejekan ketika berusaha mencapai Lincoln Memorial guna memanjatkan doa.
Berdasarkan salah satu peserta aksi, ada yang meneriakkan "Buil the Wall!" yang notabene janji kampanye Trump untuk membangun tembok perbatasan di Meksiko.
"Mereka berkata satu sama lain seperti 'Di tempatku, para Indian ini tak lebih dari sekumpulan pemabuk'," keluh Phillips dikutip AP.
Kaya Taitano yang merekam video viral itu berkata kepada CNN bahwa dia merasa tidak aman karena di sekeliling Phillips, remaja itu melontarkan ejekan.
Adapun media AS lainnya memberitakan remaja itu melakukan haka yang bagi Suku Indian dianggap sebagai bentuk penghinaan.
Sementara Hebrew Israelites mengunggah bantahan di Facebook bahwa remaja tersebut yang memulai mengejek ketika mereka menggelar orasi.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Sacagawea, Wanita Indian di Ekspedisi AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.