Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamala Harris, Senator Oposisi yang Calonkan Diri Jadi Capres AS

Kompas.com - 21/01/2019, 21:29 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABCNews

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senator asal California, Kamala Harris mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden dalam pemilu 2020.

Keputusan Harris itu diumumkan dalam program Good Morning America pada Senin (21/1/2019).

"Saya mencintai negara saya. Ini momen saya merasa tanggung jawab untuk berdiri dan berjuang menjadi yang terbaik bagi kita," katanya, seperti diwartakan ABC News.

Baca juga: Senator AS: Hubungan AS-Saudi Tak Berkembang hingga MBS Ditangani

Jika berhasil mewakili Partai Demokrat dalam pemilu tahun depan dan mengalahkan Trump, Harris bakal menjadi perempuan pertama yang naik pada jabatan tertinggi AS.

"Masa depan negara kita tergantung pada Anda dan jutaan orang lainnya mengangkat suara kita untuk memperjuangkan nilai-nilai Amerika," ucapnya.

"Itulah sebabnya saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat," imbuhnya dalam sebuah video yang diunggah di Twitter.

Tidak hanya menjadi presiden pertama perempuan AS, tetapi dia juga bakal menjadi wanita kulit hitam pertama yang memegang jabatan tertinggi negara itu jika menang dalam pemilu.

Namun, dia harus mengalahkan Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, anggota kongres Hawaii Tulsi Gabbard, Senator New York Kirsten Gillibrand dan mantan Menteri Perumahan Julian untuk menjadi capres dari Partai Demokrat pada 2020.

Harris pernah dua kali menjabat sebagai jaksa wilayah San Francisco (2004-2011), kemudian dua kali terpilih sebagai Jaksa Agung California (2011-2017).

AFP mewartakan, dia mengambil sumpah jabatan sebagai Senator AS junior California pada Januari 2017.

Harris merupakan perempuan keturunan Asia Selatan dari garis ibunya yang berasal dari suku India Tamil. Sementara itu, ayahnya berasal dari Jamaika.

Orangtuanya berpisah ketika dia berusia sekitar lima tahun. Ibunya membesarkan Harris dan adik perempuannya, Maya, yang menjadi pengacara dan penasihat Hillary Clinton dalam kampanye presiden 2016.

Baca juga: Senator AS: Jika Bukan karena Militer Amerika, Arab Saudi sudah Dikuasai Iran

Harris sering dengan bangga mengenang dirinya sebagai seorang jaksa penuntut yang melawan bank-bank besar selama krisis keuangan 2008 untuk membela nasib keluarga di AS.

Kini hampir 22 bulan sebelum pemilu 2020, pertempuran untuk menuju Gedung Putih sudah mulai berjalan.

Rakyat AS mulai menilai siapa yang mungkin menjadi calon dari partai oposisi untuk menantang Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com