Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2019, 20:40 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China menyelidiki pelanggaran oleh ilmuwan yang mengubah gen bayi kembar dengan tujuan mencegah menularnya penyakit AIDS.

Ilmuwan bernama He Jiankui itu berpotensi dihukum karena bertanggung jawab atas terciptanya bayi dengan mengubah gen, sebuah langkah yang disebut sebagai kali pertama di dunia.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (21/1/2019), He mengumumkan kelahiran bayi kembar yang telah diubah gennya, pada November 2018.

Baca juga: Kontroversi Ilmuwan China Ubah Gen Bayi Kembar, Ini Tanggapan Ahli

Hal itu memicu kontra dari kalangan ahli lain sehingga mengundang tim penyelidik untu menginvestigasi.

Dalam penyelidikan awal menyimpulkan, He telah mengorganisir tim proyek, termasuk staf asing, yang secara sengaja menghindari pengawasan dan menggunakan teknologi dengan keamanan tidak pasti.

"Efektivitas untuk melakukan pengubahan gen embrio manusia dengan tujuan reproduksi, secara resmi dilarang di negara ini," demikian pernyataan dari tim investigasi.

Pada Maret 2017 hingga November 2018, He memalsukan makalah dan merekrut 8 pasangan untuk berpartisipasi dalam eksperimennya. Percobaannya itu berhasil membuat dua perempuan di antaranya hamil.

Seorang dari ibu tersebut melahirkan anak kembar bernama Lulu dan Nana. Sementara, satu perempuan lainnya masih dalam keadaan hamil.

He, stafnya, dan organisasi terkait dengan proyeknya akan dihukum dengan aturan hukum yang berlangsung.

Sementara itu, pemerintah provinsi Guangdong akan mengobservasi perkembangan kesehatan bayi kembar tersebut.

Baca juga: Begini Jika Kereta Peluru di China Balapan dengan Kereta Cepat

Sebagai informasi, teknik menyunting gen dapat melumpuhkan gen yang disebut CCR-5. Gen tersebut menghasilkan protein yang memungkinkan virus HIV masuk ke dalam sel sehat.

He yakin, metode itu akan memberikan kesempatan kepada pasangan pengidap AIDS untuk punya anak yang tidak akan terkena penyakit tersebut.

Meski demikian, penyuntingan gen untuk memperbaiki penyakit yang diwariskan masih sangat kontroversial. Perubahan yang akan diteruskan generasi mendatang pada akhirnya bisa memengaruhi seluruh gen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com