Dia berujar tidak berinteraksi seperti berbicara atau melontarkan gestur yang dianggap agresif kepada Phillips dan anggota Suku Indian lainnya.
"Saya berusaha untuk mencairkan situasi. Saya berpikir mungkin ada kelompok orang dewasa yang berusaha memprovokasi kami ke dalam konflik," ujar Sandmann.
Just in: Statement of Nick Sandmann, Covington Catholic High School junior, about the event at the Lincoln Memorial: pic.twitter.com/PkuMh2cVZM
— Jake Tapper (@jaketapper) January 20, 2019
Keterangan Sandmann berbeda dengan pengakuan Phillips kepada The Washington Post yang menyatakan, justru si remaja yang menghalangi jalannya.
"Dia tidak membiarkan saya untuk keluar" kata pria dari Suku Omaha Nebraska itu yang melanjutkan, dia terus menabuh gendang sambil mengingat istrinya.
Istri Phillips meninggal empat tahun lalu akibat kanker. Selain itu, dia juga mengingat ancaman yang diterima suku pribumi yang lain.
"Dengan mengingat itu, saya merasa ada semangat yang mengalir dalam diri saya," terang Phillips kembali.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Indian Pertama Dilantik Jadi Presiden Bolivia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.