ANKARA, KOMPAS.com - Senator Amerika Serikat (AS) berkata, hubungan negaranya dengan Arab Saudi tidak akan berkembang sejak kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi mencuat.
Senator Lindsey Graham dari Partai Republik tengah berada di Ankara, Turki, dan sebelumnya telah bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Diwartakan AFP dan Al Jazeera Sabtu (19/1/2019), senator yang dikenal dekat dengan Presiden Donald Trump itu mengancam bakal menerbitkan sanksi bagi pelaku pembunuhan Khashoggi.
Baca juga: Tiba di Saudi, Menlu AS Desak MBS Selesaikan Kasus Khashoggi
Dia juga mengatakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) juga terlibat dalam pembunuhan jurnalis berusia 59 tahun itu.
Pernyataannya merujuk kepada laporan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) pada November 2018 bahwa MBS memerintahkan untuk membunuh Khashoggi.
"Saya menyimpulkan hubungan AS dan Saudi tidak akan berkembang sebelum MBS telah ditangani," kata senator dari Carolina Selatan.
Tidak dijelaskan penanganan seperti apa yang dipaparkan oleh Graham bagi putra mahkota berusia 33 tahun tersebut.
"Kami akan membuat pernyataan tegas bahwa MBS tahu tentang kejadian itu, bertanggung jawab melalui sanksi yang dikeluarkan," ancam Graham kembali.
Khashoggi yang sebelumnya sempat dekat dengan kerajaan dibunuh pada 2 Oktober 2018 ketika mengunjungi kantor Konsulat Saudi di Istanbul.
Sumber dari otoritas Turki menyatakan Khashoggi tewas dengan cara dicekik, dan setelah itu tubuhnya dimutilasi di dalam gedung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.