WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Serangan teror di hotel mewah Nairobi, Kenya, merupakan bentuk balasan atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Yerusalem.
Pernyataan itu disampaikan kelompok al-Shabaab sebagai pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 21 orang.
Baca juga: Anggota SAS Tengah Belanja Saat Serangan Teror di Hotel Kenya Terjadi
Dalam pernyataan yang dikutip Reuters via Russian Today Kamis (17/1/2019), al-Shabaab berujar keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang memicu operasi itu.
Trump mengumumkan pengakuan tersebut pada Desember 2017, yang kemudian diikuti pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei tahun lalu.
Rita Katz dari Grup Intelijen SITE berkicau di Twitter, pernyataan itu bisa jadi upaya oportunistik al-Shabaab membenarkan pembunuhan warga sipil dengan isu Yerusalem.
"Salah satu pelaku menggunakan bandana bertulisan 'menuju ke Quds (Yerusalem)', seolah menyatakan serangan itu berkaitan dengan Palestina," tutur Katz.
9) #Shabaab, just as opportunistic as it is dangerous, uses its #Nairobi attack to capitalize on Palestine issue by pointing out one attacker’s bandana reading “heading to Quds [#Jerusalem],” stating the attack “was directly related to” #Palestine and Trump’s support for Israel pic.twitter.com/0K2705IDDR
— Rita Katz (@Rita_Katz) January 16, 2019
Sementara penulis buku Inside Al Shabaab Harun Maruf menuturkan serangan di Nairobi merupakan respon "pernyataan tanpa akal" Trump terkait Yerusalem.
Berafiliasi dengan Al Qaeda dan Boko Haram, al-Shabaab pernah menargetkan Kenya sebelumnya. Pada 2013, serangan di Mall Westgate mengakibatkan 67 orang terbunuh.
Kelompok yang berbasis di Somalia itu semakin sering menyerang Kenya sejak pemerintah setempat mengerahkan penjaga perdamaian untuk berperang di Somalia pada 2011.
Serangan di kompleks Hotel DusitD2 terjadi sehari setelah pengadilan Kenya menyatakan tiga terduga pelaku insiden Mall Westgate bakal menjalani sidang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.