Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Bakal Lebih Toleran Tangani Para Pencari Suaka

Kompas.com - 17/01/2019, 17:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Otoritas Thailand mengambil keputusan untuk tidak memaksa para pencari suaka kembali ke negaranya, setelah kasus gadis Arab Saudi yang kabur dari keluarganya.

Thailand bukanlah penandatangan konvensi PBB tentang pengungsi dan sebelumnya dikecam karena menahan atau mendeportasi mereka, di mana mereka pada akhirnya menghadapi penjara.

Semua itu berubah ketika Rahaf Mohammed al-Qunun (18) menggegerkan dunia dengan serangkaian kicauannya di Twitter saat ditahan di bandara Bangkok, dalam upayanya mencari suaka ke Australia.

Baca juga: Gadis Saudi yang Kabur Beberkan Kisahnya Dipukuli Ibu dan Kakak

Rahaf mengaku nyawanya terancam jika dipulangkan oleh otoritas Thailand. PBB turut tangan menangani nasib gadis tersebut, yang kemudian berhasil mendapat suaka di Kanada pada Sabtu lalu.

Diwartakan AFP, Kamis (17/1/2019), Kepala Imigrasi Thailadn Surachare Hakparn mengatakan, otoritas akan mengambil pendekatan baru.

"Tidak akan ada seorang pun tidak dengan kehendaknya untuk dikirim kembali ke negaranya, jika mereka tidak ingin dipulangkan," katanya.

"Kami sekarang akan mengikuti norma-norma internasional," imbuhnya.

Namun, pernyataannya disambut dengan keraguan karena kasus pemain sepak bola asal Bahrain, Hakeem Alaraibi, yang ditahan pada November lalu.

Meski telah mendapat izin tinggal permanen di Australia, Alaraibi dihentikan oleh pihak berwenang ketika berada di Bangkok untuk memulai liburan.

Dia menjadi buronan atas tudingan merusak kantor polisi selama berlangsungnya Arab Spring di Negara Teluk. Kelompok HAM menilai, dia hanya dipermainkan dan tuduhan itu palsu.

Surachate menilai, kasus yang menimpa atlet tersebut berbeda karena terdapat surat perintah penangkapan di Bahrain.

Baca juga: Pesepakbola Pelarian Bahrain Ditahan di Bangkok

Pemerintah Australia telah meminta agar Alaraibi dikembalikan ke negara itu. Dia diketahui tinggal di Melbourne dan berlaga untuk tim sepak bola semi-profesional.

Surachate menekankan, penanganan kasus Rahaf akan berfungsi sebagai model untuk kasus serupa di masa depan.

Dia membantah, otoritas menyerah pada tekanan luas dari internasional ketika kisah gadis muda itu beredar luas di media sosial.

"Setiap kasus akan ditangani kasus per kasus," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com