Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Makin Menua, Norwegia Butuh Banyak Kelahiran Bayi

Kompas.com - 17/01/2019, 14:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com - Norwegia butuh banyak anak. Saya tidak perlu bilang bagaimana ini bisa dilakukan.

 

Demikian pernyataan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dengan nada ceria. Meski begitu, dia justru menunjukkan kekhawatiran yang sebenarnya.

AFP pada Kamis (17/1/2019) mengabarkan, terlalu sedikit bayi yang dilahirkan di wilayah Nordik. Sementara, penduduk-penduduk di "Benua Tua" itu kini semakin menua.

Baca juga: Istri Taipan Norwegia Diculik, Pelaku Minta Tebusan Mata Uang Digital

"Akan ada lebih sedikit orang muda untuk menanggung beban yang semakin berat dari negara kesejahteraan," ucap Solberg.

Kesejahteraan warga di Norwegia bergantung oleh para pembayar pajak, sedangkan jumlah orang justru menyusut.

Sebagai informasi, tingkat kelahiran Norwegia, Finlandia, dan Islandia menurun pada 2017 dengan rata-rata 1,49-1,71 anak per ibu.

Beberapa tahun sebelumnya, tingkat kelahiran di tiga negara itu sempat mendekati level 2,1, sesuai kebutuhan agar populasi tetap stabil.

"Di semua negara Nordik, angka kelahiran mulai menurun pada tahun-tahun setelah krisis keuangan 2008," kata sosiolog Universitas Oslo Trude Lappegard.

"Krisis sudah berakhir sekarang tapi masih anjlok," ucapnya.

Di Norwegia, ekonom menyoroti dampak dari demografi yang melambat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, muncul gagasan agar perempuan di negara itu mendapat 500.000 krona atau sekitar Rp 828,6 juta sebagai tabungan pensiun untuk setiap anak yang lahir.

Namun ada juga ide sebaliknya bahwa perempuan di Norwegia yang mencapai usia 50 tahun tapi tidak memiliki anak harus membayar 1 juta krona atau Rp 1,6 miliar.

Baca juga: Pesawat Maskapai Norwegia Terjebak di Iran Selama 3 Pekan

Kota Miehikkala di Norwegia bahkan menawarkan 10.000 euro atau Rp 161 juta untuk setiap bayi yang lahir dan besar di sana.

"Jumlah individu tanpa anak meningkat pesat, dan jumlah wanita yang memiliki tiga anak atau lebih menurun," kata sosiolog Finnish Family Federation, Anna Rotkirch.

"Kekurangan anak seperti ini tidak pernah terjadi di zaman modern di Finlandia sebelumnya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com