MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pejabat keamanan top Rusia memperingatkan Ukraina bisa bubar sebagai negara karena tengah terpecah oleh berbagai kepentingan.
Sejak aksi politik yang menjungkalkan Presiden Viktor Yanukoviych padsa 2014, pemerintahan saat ini menuduh Rusia telah menduduki Semenanjung Crimea.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev menuturkan, kebijakan Presiden Petro Poroshenko yang pro-Barat bisa menghancurkan Ukraina.
Baca juga: Kali Pertama, Gereja Ortodoks Ukraina Rayakan Natal Tanpa Ikatan Rusia
Diwartakan Newsweek, Patrushev menuturkan Amerika Serikat (AS) saat ini telah mengontrol Poroshenko beserta pemerintahannya.
Kepada harian Rusia Rossiyskaya Gazeta, dia berujar bahkan pakar Ukraina skeptis dengan hasil kerja Poroshenko selama empat tahun.
Menurut Patrushev, otoritas Ukraina tengah mengimplementasikan skenario Barat untuk memecah Ukraina, dan menariknya dari Rusia.
"Pada akhirnya, Ukraina bakal terbelah. Kebijakan yang terus menerus dilaksanakan itu bisa berkontribusi terhadap bubarnya Ukraina sebagai negara," paparnya.
AS telah membantu Ukraina dengan bantuan militer dan menempatkan penasihat untuk membantu pasukan milisi yang pro-pemerintah.
Meski Presiden AS Donald Trump sempat menginginkan peningkatan relasi AS-Rusia, Washington tetao membantu Kiev, dan menjatuhkan sanksi bagi Kremlin.
Adapun perang yang sudah berlangsung selama empat tahun terakhir tersebut telah merenggut nyawa sekitar 10.000 orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.