KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia menegaskan tidak akan menghelat turnamen olahraga yang melibatkan atlet Israel di dalamnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah, sebagaimana diwartakan AFP dan Channel News Asia Rabu (16/1/2019).
Malaysia merupakan satu dari negara Muslim yang tidak mempunyai hubungan diplomatik formal dengan Israel, dan melarang orang berpaspor Israel untuk datang.
Baca juga: Presiden Palestina Sebut Israel Hambat Pembangunan di Timur Tengah
Pekan lalu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan perenang Israel tak dizinkan mengikuti Kejuaraan Para Renang Dunia pada Juli mendatang.
Turnamen di Sarawak itu merupakan salah satu kualifikasi sebelum mengikuti Paralimpiade di Tokyo, Jepang, pada 2020 mendatang.
"Meski kami sudah berkomitmen untuk menghelat acara itu, kami tidak akan membiarkannya (Israel)," tegas Saifuddin dalam konferensi pers.
"Kedua, Malaysia tidak akan menggelar sebuah kejuaraan olahraga dengan partisipasi atlet Israel di dalamnya," lanjut menteri 57 tahun itu.
Saifuddin menjelaskan, keputusan itu merupakan sikap pemerintah untuk menunjukkan pendirian tegas mereka mengenai isu Israel.
Saifuddin memberikan pernyataan itu setelah bertemu kelompok Muslim yang mendukung langkah itu, dan mendesak pemerintahan Mahathir mempertahankan kebijakan itu.
Komite Paralimpiade Internasional (IPC) dalam keterangan resmi mengaku kecewa dengan keputusan Kuala Lumpur yang melarang perenang Israel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.