Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Saudi yang Kabur Beberkan Kisahnya Dipukuli Ibu dan Kakak

Kompas.com - 16/01/2019, 13:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

TORONTO, KOMPAS.com — Remaja perempuan Arab Saudi yang kabur dari keluarganya kini mendapat suaka di Kanada.

Namun, Rahaf Mohammed Al-Qunun bertekad untuk tidak berhenti dalam tahap ini. Dia ingin membuka perjuangan perempuan Saudi yang berupaya mencari kebebasan seperti dirinya.

Seperti diketahui, dalam sistem perwalian di Saudi, perempuan harus mendapat izin dari pria untuk bepergian ke luar negeri, kuliah di luar negeri, ataupun mendapat beasiswa pemerintah.

Rahaf tidak tahan mendapat kekerasan fisik dan psikologis dari keluarganya sehingga memutuskan untuk kabur dan bersuara lantang.

Baca juga: Usai Kabur, Gadis Saudi Klaim Tak Lagi Diakui Keluarganya

"Awalnya, mereka mengunci saya selama enam bulan setelah saya potong rambut," katanya.

"Saya kerap mendapat kekerasan dari ibu dan kakak saya," ucapnya.

"Saya ingin membagi kisah saya dan apa yang terjadi terhadap perempuan Saudi. Saya dipukul jika tidak berdoa atau membantu pekerjaan di rumah," tuturnya.

Rahaf berasal dari Ha'il di Arab Saudi bagian barat daya. Dia meyakinkan keluarganya untuk bisa ikut bersama mereka ke Kuwait.

Dia tahu kondisi masyarakat di sana berbeda dengan negaranya sehingga dapat bepergian sendirian tanpa harus seizin orangtua.

Rahaf berhasil memesan tiket pesawat dan kabur ke Thailand, dan berharap bisa menuju Australia dan mendapat suaka. Namun, dia dihentikan oleh otoritas Thailand.

"Saya takut ditangkap, ditahan, dan dikirim pulang, dan tidak ada orang yang tahu apa pun tentang saya," uapnya.

Dia yakin jika sampai di Saudi, hidupnya dalam bahaya karena telah memalukan keluarga.

Baca juga: Gadis Saudi yang Kabur dari Keluarganya Kini Tinggal di Kanada

Kicauannya di Twitter berhasil menyelamatkan hidupnya, dengan Badan Pengungsi PBB turun tangan langsung dan mencari suaka baginya.

"Saya tidak pernah berpikir 1 persen pun kesempatan ini semua bisa terjadi. Saya merasa aman di Kanada," kata Rahaf.

Meski sudah dapat bernapas lega, dia mendapat ratusan ancaman dan kecaman secara online.

Kini Rahaf berencana untuk memulai kelas bahasa Inggris, kembali bersekolah, mencari pekerjaan, dan membuat hidupnya lebih baik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com