TORONTO, KOMPAS.com — Remaja perempuan Arab Saudi yang kabur dari keluarganya kini mendapat suaka di Kanada.
Namun, Rahaf Mohammed Al-Qunun bertekad untuk tidak berhenti dalam tahap ini. Dia ingin membuka perjuangan perempuan Saudi yang berupaya mencari kebebasan seperti dirinya.
Seperti diketahui, dalam sistem perwalian di Saudi, perempuan harus mendapat izin dari pria untuk bepergian ke luar negeri, kuliah di luar negeri, ataupun mendapat beasiswa pemerintah.
Rahaf tidak tahan mendapat kekerasan fisik dan psikologis dari keluarganya sehingga memutuskan untuk kabur dan bersuara lantang.
Baca juga: Usai Kabur, Gadis Saudi Klaim Tak Lagi Diakui Keluarganya
"Awalnya, mereka mengunci saya selama enam bulan setelah saya potong rambut," katanya.
"Saya kerap mendapat kekerasan dari ibu dan kakak saya," ucapnya.
"Saya ingin membagi kisah saya dan apa yang terjadi terhadap perempuan Saudi. Saya dipukul jika tidak berdoa atau membantu pekerjaan di rumah," tuturnya.
Rahaf Mohammed's full statement pic.twitter.com/GOWuhYvmit
— Jessica Murphy (@Murphy_Jessica_) 15 Januari 2019
Rahaf berasal dari Ha'il di Arab Saudi bagian barat daya. Dia meyakinkan keluarganya untuk bisa ikut bersama mereka ke Kuwait.
Dia tahu kondisi masyarakat di sana berbeda dengan negaranya sehingga dapat bepergian sendirian tanpa harus seizin orangtua.
Rahaf berhasil memesan tiket pesawat dan kabur ke Thailand, dan berharap bisa menuju Australia dan mendapat suaka. Namun, dia dihentikan oleh otoritas Thailand.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.