Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udara Dingin Tewaskan 15 Anak Telantar di Suriah

Kompas.com - 15/01/2019, 23:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Temperatur dingin serta kurangnya penanganan medis dilaporkan telah menewaskan 15 anak telantar di Suriah, demikian laporan yang dirilis PBB.

Badan PBB untuk Anak (Unicef) menyatakan, delapan anak di antaranya tewas akibat udara dingin di kamp Rukban di kawasan tenggara Suriah.

AFP dan Middle East Eye melaporkan Selasa (15/1/2019), sisanya tewas Hajin antara benteng milik Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta pasukan Aliansi Demokratik Suriah (SDF).

Baca juga: Lawan Cuaca Dingin, Warga Bakar Perabotan Rumah untuk Hangatkan Diri

Direktur Regional Unicef Geert Cappelaere menuturkan selain cuaca dingin, kondisi hidup yang kejam juga menjadi tantangan tersendiri.

"Hanya dalam waktu satu bulan, delapan anak, kebanyakan berusia di bawah empat bulan maupun satu jam, telah tewas," kata Cappelaere.

Rukban, sebuah kawasan tak bertuan yang berlokasi di perbatasan antara Suriah dan Yordania itu dilaporkan terkenal tak bisa diakses.

Cappelaere menjelaskan, sebanyak 80 persen dari total 45.000 populasi di sana merupakan perempuan dan anak-anak, meningkatkan risiko kematian saat lahir.

Cuaca dingin yang menghantam kawasan itu juga berdampak kepada masyarakat sipil yang melarikan diri dari front pertempuran di Hajin, timur Suriah.

Di area yang dekat dengan perbatasan Irak itu, tengah terjadi pertempuran antara ISIS yang mempertahankan pertahanan terakhir mereka dengan SDF.

Dalam laporan PBB, lebih dari 10.000 orang telah mengungsi dari Hajin sejak Desember. Mereka yang melarikan diri menghadapi kesulitan melewati cuaca dingin tanpa perlindungan.

"Perjalanan yang sulit dan berbahaya dilaporkan telah membunuh anak-anak yang mayoritas berumur di bawah satu tahun di Hajin," terang Cappelaere.

PBB melalui utusan barunya Geir Pedersen telah berulang kali meminta untuk meningkatkan akses kemanusiaan di Suriah.

Rukban sulit dicapai karena lokasinya yang sensitif, berbatasan dengan Yordania, serta kedekatan dengan pasukan Amerika Serikat (AS).

Bantuan darurat telah dikirimkan pada November lalu melalui konvoi obat-obatan pertama, dan diharapkan mencapai Rukban dalam waktu 10 bulan.

Program Pangan Dunia pada Selasa telah mendesak agar konvoi bantuan kedua ke Rukban segera dilaksanakan secepat mungkin.

Cappelaere berkata, harapan hidup bayi di Suriah terus menyusut karena kurangnya penanganan serta bantuan medis yang diberikan.

"Peristiwa tragis kehilangan manusia ini harus diakhiri sekarang juga," tegas Cappelaere.

Baca juga: 740 Boneka Teddy Bear Jadi Simbol Ratusan Ribu Pengungsi Anak Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com