ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dia bakal membentuk zona aman di kawasan utara Suriah.
Pembentukan zona aman di Suriah itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman di Twitter.
Diwartakan Al Jazeera Selasa (15/1/2019), Erdogan berkata dia melakukan perbincangan positif dengan Trump melalui telepon.
Baca juga: Terima Undangan Erdogan, Trump Berpeluang Kunjungi Turki Tahun Depan
Dia berkata awalnya dia sedih dengan twit Trump. Namun pembicaraan di telepon antara dirinya dengan Trump berlangsung cair.
"Kami bakal segera membentuk zona aman di kawasan perbatasan dengan Suriah sejauh 32 km," terang mantan Perdana Menteri Turki itu.
Dia menjelaskan, Turki merupakan rumah bagi sekitar tiga juta pengungsi Suriah. Dia mengaku sempat mengusulkan adanya zona aman yang ditunjang larang terbang.
Dia mengaku telah mengusulkannya kepada pendahulu Trump, Presiden Barack Obama, dengan struktur bangunan bakal dibuat untuk menampung pengungsi.
Namun, kondisi itu tercipta apabila Washington memberi dukungan logistik serta udara, sementara Turki menyediakan keamanan di darat.
"Sayangnya, Obama gagal mengambil kebijakan yang diperlukan," kata presiden dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) tersebut.
Namun setelah berdiskusi dengan Trump, Erdogan menuturkan rencana yang dia tawarkan bisa diselamatkan, dan zona aman Suriah 32 km itu bisa saja diperpanjang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.