Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Abdulaziz Al-Saud, Raja Pertama Arab Saudi

Kompas.com - 15/01/2019, 19:01 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Arab Saudi merupakan Negara Saudi Ketiga yang dikuasai oleh Dinasti Saud. Sejarah kerajaan itu dibedakan dalam tahapan Negara Saudi Pertama dan Kedua, baru kemudian negara modern Arab Saudi.

Raja Abdulaziz Al-Saud merupakan pendiri sekaligus Raja pertama Arab Saudi, yang menjadi penguasa hampir seluruh Arab tengah.

Dengan kepribadiannya yang kuat dan pesona luar biasa, dia berhasil memenangkan pengabdian dari semua rakyat.

Sebagai seorang raja, dia memimpin penemuan minyak bumi di Arab Saudi pada 1938 dan produksi awal minyak skala besar usai Perang Dunia II.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Hercules Mulligan, Penjahit dan Mata-mata Amerika

Sebagai seorang ayah, dia memiliki banyak anak, termasuk 45 putra yang menjadi Raja Arab Saudi berikutnya.

Kehidupan awal

Dia lahir pada 15 Januari 1876 di Riyadh, dengan nama lengkap Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad Al-Saud.

Orangtuanya bernama Abdul Ragman bin Faisal dan Sarah Al-Sudairi. Sang ayah merupakan penguasa terakhir dari Negara Saudi Kedua.

Sebagai informasi, keluarga Dinasti Saud telah menjadi penguasa lama dia Arab tengah selama lebih dari satu abad.

Ayahnya memastikan putranya mendapat pelatihan sejak usia dini. Setelah dilatih sang ayah, kemudian dia ditempatkan di bawah asuhan Sheikh Gadi Abdullah Al-Kharji. Bersamaan dengan itu, dia belajar Al-Qu'ran dari Sheikh Mohammad bin Museibih.

Rival lama Dinasti Saud, Al Rashidi, berhasil menaklukan Riyadh pada 1890. Peristiwa tersebut memaksa keluarga Abdulaziz Al-Saudi melarikan diri.

Karavan unta menuju ke Mekah, 1910. (Step Feed) Karavan unta menuju ke Mekah, 1910. (Step Feed)
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Kim Jong Un,

Pemimpin Tertinggi Ketiga Korut

Awalnya, keluarganya mencari perlindungan suku Badui di gurun selatan Arab sebelum pindah ke Bahrain untuk sementara.

Akhirnya, mereka melakukan perjalanan ke Kuwait dan tinggal di pengasingan selama hampir satu dekade.

Anak laki-laki itu selanjutnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang bersemangat.

Dia bertekad untuk menyatukan semua tanah leluhur yang telah hilang dari keluarganya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com