Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kembangkan Sistem Pertahanan yang Bisa Tangkal Rudal Hipersonik

Kompas.com - 15/01/2019, 17:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan China mengklaim tengah mengembangkan sistem pertahanan yang bisa menahan jenis rudal apapun.

Kepada harian Partai Komunis The Global Times, Qian Qihu mengatakan pertahanan itu berada di bawah gunung, dan bernama "Tembok Besar Baja di Bawah Tanah".

Newsweek memberitakan Senin (14/1/2019), Qian berujar sistem itu bisa menahan rudal hipersonik yang tak bisa dicegat sistem pertahanan manapun.

Baca juga: Sistem Pertahanan AS Disebut Tak Bisa Hadapi Rudal Hipersonik Rusia

Adapun Qian merupakan ilmuwan yang pekan lalu menyabet penghargaan prestisius sains dan teknologi karena kontribusinya atas pertahanan nasional.

Peneliti 82 tahun tersebut adalah purnawirawan jenderal bintang dua yang menjadi anggota Akademi Sains China maupun Akademi Teknik Mesin China.

Kontur pegunungan yang tangguh dilaporkan bisa menangkal senjata konvensional untuk menembus markas yang berada di dalamnya.

Meski begitu, Qian menjelaskan dia melakukan pengembangan teknologi di mana markas maupun fasilitas rahasia negara tidak akan bisa ditembus rudal hipersonik tersebut.

Pertahanan itu, lanjut Qian, harus mampu menahan serangan dari rudal lima kali kecepatan suara jika sistem pertahanan manapun tak bisa menghentikannya.

"Perkembangan pertahanan tentu harus sejalan dengan perkembangan tombak. Teknisi pertahanan kami telah menyesuaikan tantangan baru," puji Qian.

Dia menjelaskan penelitiannya akan "Tembok Besar" terjadi buntut kondisi geopolitik yang tidak stabil antara China, Rusia, hingga Amerika Serikat (AS).

Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan enam senjata baru di mana dua di antaranya merupakan senjata hipersonik.

Yakni rudal penjelajah Kinzhal yang bisa menjelajah hingga Mach 10, serta rudal balistik Avangard yang mampu menembus Mach 20.

Agustus 2018, Akademi Angkasa dan Aerodinamika China mengumumkan tengah menguji coba Starry Sky 2, wahana hipersonik yang bisa menembus Mach 6.

Desember lalu, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS melaporkan China dan Rusia mengembangkan senjata hipersonik yang bisa jadi tidak ada tandingannya.

Baca juga: Putin: Rudal Hipersonik Terbaru Bakal Hantam Target seperti Bola Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com