Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Tak Halangi 30.000 Guru di Los Angeles untuk Gelar Unjuk Rasa

Kompas.com - 15/01/2019, 14:49 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNBC,NBC News

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 30.000 guru menggelar aksi unjuk rasa di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (14/1/2019).

Terakhir kali, guru di distrik sekolah kedua terbesar di negara itu melakukan aksi serupa pada 1989.

Selain menuntut kenaikan gaji, mereka juga meminta perhatian lebih terhadap kebutuhan murid, kuota kelas, dan fasilitas sekolah.

Baca juga: Penumpang Pesawat di AS Lolos Bawa Senjata Api ke Jepang

NBC News mewartakan, dengan tidak adanya negosiasi baru dijadwalkan pada Senin malam, para pengajar itu berniat untuk melanjutkan demonstrasi pada Selasa (15/1/2019).

"Jadi kami berada di sini, dalam cuaca hujan di negara terkaya di dunia, di negara bagian terkaya di negara ini, di sebuah kota dengan banyak miliarder," kata Alex Caputo-Pearl, Presiden Persatuan Guru Los Angeles (UTLA).

"Tapi guru berunjuk rasa untuk mendapatkan kebutuhan dasar bagi para murid," imbuhnya.

CNBC mencatat, rata-rata gaji bagi guru di California mencapai 74.940 dollar AS atau Rp 1 miliar per tahun.

Otoritas Sekolah Distrik Los Angeles (LAUSD) pada Jumat (11/1/2019), menawarkan proposal kenaikan gaji sebesar 6 persen bagi para guru.

Selain itu, LAUSD juga berjanji akan melaksanakan aturan maksimum 39 murid per kelas bagi sekolah menengah pertama dan peningkatan jumlah perawat, konselor, dan pustakawan di seluruh sekolah.

"Kuota murid di kelas sekarang lebih dari 45 murid di SMP, 35 murid di kelas akhir SD dan 25 murid di kelas yang lebih rendah SD," ucap Caputo-Pearl.

Sekolah tetap buka selama para guru menggelar unjuk rasa. Murid tidak diizinkan untuk absen karena alasan tersebut

Baca juga: Terkena Shutdown, ATC AS Dikirimi Pizza oleh ATC Kanada.

Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti tidak memiliki wewenang untuk mengatur distrik sekolah.

Meski demikian, dia mengaku bangga terhadap para guru karena turut membela kepentingan murid.

Dia telah berbicara dengan distrik dan serikat pekerja dan meminta kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC,NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com