Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Penunjukan Menteri, Taliban Serang Kabul Pakai Bom Truk

Kompas.com - 15/01/2019, 13:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban pada Selasa (15/1/2019) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom truk dahsyat di Kabul yang menghancurkan lingkungan permukiman.

Setidaknya sebanyak empat orang tewas dan 113 orang lainnya terluka dalam insiden pada Senin (14/1/2019).

AFP mengabarkan, Taliban mengirim pesan yang berisi tentang ancaman melakukan lebih banyak serangan di ibu kota.

Baca juga: Taliban: AS Harus Pergi atau Bernasib Sama seperti Uni Soviet

Gertakan itu sebagai tanggapan atas penunjukkan mantan pemimpin intelijen dan veteran anti-Taliban, Amurallah Saleh, sebagai Menteri Dalam Negeri Afghanistan.

Ledakan pada Senin malam terjadi di dekat kompleks asing yang dijaga ketat.

Peristiwa tersebut juga bertepatan pada kedatangan para diplomat yang berupaya untuk mengakhiri perang 17 tahun di Afghanistan.

Ledakan juga terasa di seluruh kota, yang awlanya menyebabkan kebingungan tentang lokasi serangan itu. Jendela rumah dan toko-toko di sekitar tempat kejadian hancur.

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan empat penyerang meledakkan sebuah truk berisi bahan peledak sebelum memasuki Green Village dan menewaskan banyak orang asing.

Namun, Kementerian Kesehatan Afghanistan menyatakan, sebanyak 4 orang tewas dan 113 orang luka-luka. Sebagian besar korban merupakan warga sipil Afghanistan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Najib Danish menuturkan, otoritas masih menyelidiki kemungkinan orang asing berada di antara para korban.

"Permukiman lingkungan sekitar mengalami kerusakan parah," katanya.

Baca juga: Taliban Rayakan Rencana AS Tarik Pasukan dari Afghanistan

"Unit pasukan polisi khusus dikerahkan untuk memastikan tempat kejadian tidak ada penyerang," imbuhnya.

Hingga kini, beberapa staf PBB masih tinggal dan bekerja di Green Village.

Danish menyebut, sebagian besar kompleks sudah dikosongkan dan hanya beberapa penjaga yang masih tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com