Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Pesawat di AS Lolos Bawa Senjata Api ke Jepang

Kompas.com - 15/01/2019, 11:51 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN

ATLANTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang pesawat maskapai Delta Airlines berhasil lolos dari pemeriksaan dengan membawa senjata api menuju Jepang.

Diwartakan CNN, Senin (14/1/2019), penumpang itu berangkat pada 3 Januari lalu dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta dan mendarat di Bandara Internasional Narita di Tokyo.

Insiden tersebut dilaporkan oleh Transportation Security Administration (TSA), yang merupakan bagian dari sisten keamanan bandara di AS.

Baca juga: Terkena Shutdown, ATC AS Dikirimi Pizza oleh ATC Kanada

"TSA telah menentukan prosedur standar dan seorang penumpang lolos pemeriksaan standar TSA dengan membawa senjata api di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta pada pagi hari tanggal 3 Januari," demikian pernyataan TSA.

Penumpang itu lupa mengenai keberadaan senjata api pada barang bawaannya. Setelah penumpang memberi tahu kepada maskapai, TSA langsung menerima laporan tentang insiden tersebut.

Petinggi TSA membantah dugaan lolosnya senjata dalam penerbangan akibat dari "shutdown" pemerintah, yang telah memasuki hari ke-24 pada Senin.

Sebagai informasi, penutupan sebagian layanan pemerintahan AS itu merupakan yang terpanjang dalam sejarah "Negeri Paman Sam".

Selama shutdown beerlangsung, agen TSA memang diminta untuk tetap bekerja meski belum menerima gaji.

Sehari setelah insiden senjata api lolos dari pemeriksaan, tepatnya pada 4 Januari lalu, ratusan agen TSA dari setidaknya empat bandara utama izin sakit.

"Persepsi tentang hal ini mungkin terjadi sebagai akibat dari penutupan sebagian layanan pemerintahan bakal salah," kata TSA.

Dalam pernyataannya, TSA menilai tingkat ketidakhadiran staf yang tidak dijadwalkan pada Kamis (3/1/2019) sekitar 4,8 persen. Angka itu lebih kecil dibandingkan dengan Kamis (4/1/2018) sebesar 6,3 persen.

Baca juga: Shutdown Era Trump Jadi yang Terpanjang dalam Sejarah AS

Sekitar 51.000 agen TSA merupakan bagian dari 800.000 pegawai pemerintah yang bekerja tanpa dibayar selama berlangsungnya shutdown.

Serikat Pengawas Lalu Lintas Udara, Serikat Pengawas Keselamatan Penerbangan dan berbagai kelompok lainnya serta para pakar perjalanan udara telah mengutuk berbagai konsekuensi dari shutdown.

Namun, TSA dan pakar lainnya menilai penerbangan masih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com