Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Disebut Membantu Putin Mengacaukan AS

Kompas.com - 14/01/2019, 18:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut telah membantu Rusia untuk mengacaukan Negeri "Uncle Sam".

Kabar itu berhembus dari laporan yang dibuat Penyelidik Khusus Robert Mueller, seperti dikemukakan jurnalis legendaris Carl Bernstein.

Bernstein merupakan jurnalis yang mengungkap Skandal Watergate pada 1972 yang berujung kepada pengunduran diri Presiden Richard Nixon.

Baca juga: FBI Selidiki Dugaan Trump Bekerja bagi Rusia

Diwartakan Newsweek Minggu (13/1/2019), Bernstein hadir dalam acara CNN Reliable Sources untuk mendiskusikan dua laporan dari New York Times dan Washington Post.

The Post memberitakan Trump sudah "berupaya luar biasa" untuk menyembunyikan percakapan langsung dengan Presiden Vladimir Putin.

Sementara The Times mewartakan Biro Investigasi Federal (FBI) membuka penyelidikan kontra-intelijen dengan dugaan Trump bekerja bagi Rusia.

Bernstein berkata, dia mendapat kabar dari salah seorang sumber bahwa Mueller berniat membeberkan bagaimana bantuan yang diberikan Trump kepada Kremlin.

Dia menuturkan, masyarakat kontra-intelijen di pemerintah AS seperti mengatakan Trump sengaja, tak sengaja, atau setengah sengaja membantu Putin.

"Dari sudut pandang kekuatan, dia membantu Putin mengacaukan AS dan mengintervensi Pilpres 2016. Tak peduli sengaja atau tidak," papar Bernstein.

Jurnalis 74 tahun itu menjelaskan, terdapat bukti intervensi Rusia dari mantan ketua kampanye Trump Paul Manafort, atau eks Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn.

"Pertanyaannya adalah, ya, apa yang sudah diketahui presiden sejauh ini dan kapan dia mengetahuinya?" tanya Bernstein kembali.

Trump sudah menyanggah laporan tersebut dengan menyatakan dia telah mengambil sikap yang keras terhadap Negeri "Beruang Merah".

Presiden berusia 72 tahun itu berkoar, sikap kerasnya terhadap Rusia jauh melebihi pendahulunya seperti Barack Obama, George W Bush, maupun Bill Clinton.

Baca juga: Eks Pengacara Trump Beberkan Bukti Intervensi Rusia dalam Pilpres 2016

Di sisi lain, Trump mengungkapkan dia sudah berujar bisa hidup berdampingan dengan Rusia merupakan hal baik, bukan hal buruk.

"Saya benar-benar berharap bahwa di suatu hari nanti, kami bakal mempunyai hubungan baik dengan Rusia lagi," tutur Trump.

Meski begitu, hasil Pilpres 2016 masih menjadi subyek investigasi khusus yang dilaksanakan oleh Mueller. Sejumlah mantan pejabat Trump sudah terbukti dalam tuduhan itu.

Bahkan, dilaporkan Manafort siap membagikan data jajak pendapat yang bersifat rahasia terkait dengan inteljen Rusia.

Baca juga: Tangkal Intervensi Rusia di Voting Ganti Nama, Menhan AS ke Macedonia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com