Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ancam Bakal Hancurkan Ekonomi Turki jika Turki Serang Kurdi

Kompas.com - 14/01/2019, 15:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman kepada Turki terkait rencananya menarik pasukan dari Suriah.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump menuturkan proses penarikan pasukan AS dari Suriah sudah mulai dilaksanakan sembari tetap mempertahankan serangan kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami bakal menyerangnya dari segala arah, serta menggelar serangan dari pangkalan terdekat jika diperlukan," ujarnya dikutip BBC Senin (14/1/2019).

Baca juga: AS Telah Memulai Proses Penarikan Pasukannya dari Suriah

"Ekonomi Turki bakal dihancurkan jika mereka menyerang Kurdi, serta bakal membentuk zona aman sejauh 20 mil," lanjut Trump.

Presiden 72 tahun itu tidak menjelaskan "zona aman" seperti apa yang dimaksud Trump, serta siapa yang bakal mengeksekusinya.

Selang beberapa saat, Trump kembali melontarkan kicauan di mana dia berharap Kurdi tidak memprovokasi Turki, Rusia, Iran, maupun Suriah.

Dia berkata, Rusia maupun Iran terlalu lama mendapat manfaat dari kebijakan jangka panjang Washington untuk menghancurkan ISIS di Suriah yang menjadi musuh alami mereka.

"Kami juga mendapat manfaat dari kebijakan kami. Namun kini saatnya membawa pasukan kami pulang. Saatnya mengakhiri perang tak berkesudahan ini!" tegasnya dilansir Sky News.

Pada 19 Desember 2018, Trump mengejutkan sekutunya dengan mengumumkan bakal menarik pasukan setelah mengklaim memperoleh kemenangan dari ISIS.

Mereka sudah memulai proses untuk mengangkut peralatan militer, dan beberapa pekan ke depan, 2.000 personel diharapkan bisa pulang ke AS.

Keputusan Trump itu membuat nasib milisi Kurdi yang selama ini menjadi andalan dalam memerangi ISIS menjadi pembahasan di Washington.

Sebabnya, Turki sudah mengatakan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) berhubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai teroris.

Pada pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan dia sudah berbicara dengan koleganya, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.

Berbicara di Abu Dhabi, Pompeo menjelaskan AS mengakui hak rakyat Turki maupun kebijakan Presiden Recep Tayyip Erdogan mempertahankan negaranya dari teroris.

"Namun, kami juga mengetahui bahwa mereka yang berjuang bersama kami dari awal juga berhak untuk mendapat perlindungan," tutur Pompeo.

Baca juga: Menlu AS: Kami Bisa Menyerang Suriah Kembali jika Diperlukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com