Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

327 Tahun sejak Ditemukan, Ini Fakta Menarik Alat Musik Klarinet

Kompas.com - 14/01/2019, 14:11 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertunjukan orkestra memang menghadirkan kenikmatan musikal tersendiri bagi pencintanya. Berbagai instrumen musik berpadu, hingga menghasilkan karya bermutu.

Salah satu alat musik yang ada dalam orkestra adalah klarinet. Instrumen ini memberikan warna berbeda dalam setiap penampilannya.

Suara yang dihasilkan tinggi dan terdengar unik saat melodinya ditampilkan dalam penampilan solo.

Alat musik ini berusia lebih dari 300 tahun, berikut adalah fakta menarik mengenai klarinet:

1. Ditemukan di Jerman

Pada 14 Januari 1694, salah seorang produser rekaman Jerman bernama Johan Christoph Denner berhasil mengembangkan alat musik yang sampai saat ini dikenal dengan klarinet.

Setelah berhasil membuat klarinet, Denner kemudian mengenalkannya ke berbagai kota dan merekam suara klarinet tersebut dalam studio rekamannya.

Hingga kini, rekaman suara perdana klarinet oleh Denner masih bisa ditemukan.

Baca juga: Hari Ini 327 Tahun Lalu, Alat Musik Klarinet Diperkenalkan...

2. Diadopsi dari chalumeau

Faktanya, klarinet tak begitu saja ditemukan dan dikembangkan. Denner harus mengadopsi terlebih dulu dari instrumen musik yang ada sebelumnya, yakni chalumeau.

Chalumeau merupakan alat musik tiup seperti suling, yang terbuat dari kayu.

Instrumen ini digunakan secara luas di Eropa dan terkadang dimainkan pada orkestra. Chalumeau memiliki tujuh lubang kunci nada, termasuk lubang ibu jari. Dua kunci untuk nada tinggi.

Dengan bantuan putranya, Denner mengubah salah satu kunci untuk mengubah nada yang dikeluarkan. Nada ini menghasilkan suara yang lebih tinggi yang akhirnya terbentuk klarinet.

Klarinetsfjazz.org Klarinet

3. Aneka bahan kayu

Kebanyakan klarinet awal terbuat dari kayu eboni yang sama digunakan untuk membuat kayu pada alat perekam. Kayu ini mampu menghasilkan suara yang baik pada awal-awal pembuatan klarinet.

Dalam perkembangannya, instrumen ini mengalami berbagai perubahan. Kayu-kayu lain juga dijajal dalam pembuatan alat musik ini. Kayu grenadilla juga digunakan menjadi bahan pembuatan klarinet.

Kayu ini memiliki kepadatan dan kerapatan, hingga suara yang dihasilkan lebih indah dan kaya dibanding eboni. Selain itu, jenis kayu ini juga memberikan irama yang lebih luas.

Selain itu, klarinet juga terbuat dari kayu hitam Afrika (Dalbergia melanoxylon). Kayu tebal dan gelap inilah yang memberi warna khas pada klarinet.

Baca juga: Alat Musik Khas Bengkulu Tebar Pesona di Malaysia

4. Lebih dari satu jenis

Sampai saat ini terdapat beberapa jenis klarinet. Setiap klarinet memiliki ukuran dan suara yang berbeda-beda.

Ada setidaknya delapan klarinet, yakni piccolo clarinet, soprano clarinet, basset clarinet, basset horn, alto clarinet, bass clarinet, contra-alto clarinet, dan contrabass clarinet.

5. Klarinet bas

Bukti pertama tentang keberadaan klarinet bas berasal dari Prancis menjelang akhir abad ke-18, ketika seorang pria bernama Gilles Lot menciptakan instrumen yang disebut basse-tube.

Namun, penemuannya tak memuaskan. Dalam perkembangannya, klarinet bas yang memiliki bentuk yang lebih besar dan suara yang berbeda kali pertama dibuat Adolp Sax (penemu saxopon) pada 1838.

Setelah era itu, klarinet bass mulai dikenal ke berbagai tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com