Selain itu, baru-baru ini dia juga bertemu pejabat senior Pusat Studi dan Media di kediamannya, di mana dia mengatakan telah dijadikan kambing hitam.
Baik sumber AS dan Saudi menuturkan, putra mahkota 33 tahun itu masih terus melanjutkan kampanye kejam untuk melawan para pembangkang.
Salah satu buktinya adalah kampanye media sosial secara agresif untuk menyerang Khashoggi dan pengkritiknya yang berbasis di Kanada, Omar Abdel Aziz.
Sumber itu menjelaskan secara domestik, putra mahkota yang menjabat pada 2017 itu tidak akan bisa disentuh jika telah menggenggam kekuasaan.
"Dia nampaknya tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi. Jelas pemerintah negara Barat sangat mengkhawatirkannya," kata sumber itu.
Khashoggi dibunuh di gedung Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 ketika mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Dari keterangan sumber penyelidik Turki, kolumnis The Post itu dibunuh dengan cara dicekik kemudian jenazahnya dimutilasi.
Baca juga: Cabut Komedi Satire soal Khashoggi, Netflix Dikritik Aktivis HAM
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.