Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2019, 10:28 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Militer Suriah mengatakan, sistem pertahanan mereka mampu mencegat sebagian besar serangan udara yang dilakukan Israel.

Media pemerintah Suriah SANA melaporkan, jet tempur Israel menembakkan rudal yang memicu aktifnya sistem pertahanan Suriah Jumat pukul 23.00 waktu setempat (11/1/2019).

Baca juga: Rudal Suriah Hantam Rudal Israel di Dekat Damaskus

Diwartakan AFP, pejabat militer anonim Suriah menuturkan sebagian besar rudal Israel itu bisa dicegat oleh sistem rudal mereka.

"Sebagian rudal lain menghantam gudang kementerian transportasi yang terletak di Bandara Internasional Damaskus," ujar sumber itu.

SANA merilis video yang diyakini sebagai momen ketika serangan terjadi, dengan suara ledakan terdengar di salah satu video.

Mengutip pejabat kementerian transportasi, SANA memberitakan bahwa operasional Bandara Damaskus berjalan normal pasca-serangan udara itu.

Adapun dalam laporan sebelumnya, SANA menyatakan bahwa sistem rudal Suriah telah melakukan serangan ke "target musuh".

Israel telah melaksanakan sejumlah serangan udara ke Suriah dengan mengklaim mereka menargetkan fasilitas militer yang ada hubungannya dengan Iran.

Kebanyakan dari fasilitas baik milik Iran maupun kelompok Hezbollah itu dilaporkan berada di kawasan selatan Damaskus.

"Dua area yang menampung fasilitas militer Iran dan Hezbollah diserang," ujar Observasi HAM Suriah dalam keterangan resmi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah tidak akan membiarkan Iran yang dikenal sebagai sekutu Presiden Bashar al-Assad memasuki Suriah.

Pada 25 Desember, Assad menuduh jet tempur Israel telah menembakkan rudal ke Damaskus. Adapun pada September, pesawat militer Rusia tak sengaja ditembak Suriah.

Sistem pertahanan Suriah bereaksi setelah jet tempur Israel menjadikan pesawat militer itu sebagai perisai untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: Rusia Kecam Serangan Rudal Israel ke Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com