Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Manapun AS Berada, Pasti Ada Kekacauan dan Kebencian"

Kompas.com - 11/01/2019, 19:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

TEHERAN, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyindir pernyataan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.

Dalam kicauannya di Twitter, Zarif mengatakan AS seharusnya tidak melupakan momen ketika kehilangan Iran sebagai sekutu pada akhir 1970-an.

Baca juga: Pemimpin Iran: Beberapa Pejabat AS Bodoh Level Tinggi

Dilansir Newsweek Kamis (10/1/2019), Zarif juga menyindir catatan penegakan hak asasi manusia yang dilakukan oleh Washington.

"Kapanpun dan di manapun AS berada, pasti bakal ada kekacauan, represi, dan kebencian yang mengikuti," sindir menlu 59 tahun itu.

Dia menuturkan, hari ketika Iran menjadikan AS sebagai contoh penegakan HAM telah menjadi momen mengerikan yang dia sebut seperti neraka.

"Karena itu, yang terbaik bagi AS adalah tidak berusaha untuk mendekati Iran," tutur menteri yang menjabat sejak 2013 itu.

Dalam pidatonya di Kairo, Pompeo menyindir mantan Presiden Barack Obama dengan mengatakan kebijakannya di Timur Tengah justru memperkuat pengaruh Iran.

Dia menuturkan pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini telah mengungkapkan bahaya dari rezim Iran dan janji kosong mereka soal nuklir.

"AS adalah kekuatan yang baik di Timur Tengah. Jika kami mundur, tentu bakal timbul kekacauan," tutur mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu.

Presiden Dewan Nasional Amerika Iran Jamal Abdi mengkritisi komentar Pompeo yang dia anggap gagal menunjukkan logika strategis kebijakan Trump di Timur Tengah.

Dia menjelaskan jika AS ingin stabilitas regional, seharusnya mereka kembali ke kesepakatan nuklir yang dibuat di era Obama pada 2015.

"Seharusnya Pompeo tekan bosnya untuk menunjukkan diplomasi positif ke semua pihak, dan menghormati komitmen internasional kami," tegas Abdi.

Pada Mei 2018, Trump memutuskan keluar dari kesepakatan bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dan menjatuhkan sanksi kepada Teheran.

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata Iran, Mantan Menteri Israel Terancam 11 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com