Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Momen Tak Terlupakan dalam Sejarah Eksplorasi Luar Angkasa

Kompas.com - 11/01/2019, 17:13 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Luar angkasa menyimpan berjuta misteri. Rasa ingin tahu yang dimiliki manusia tentu saja menjadikan luar angkasa menarik untuk dijadikan tempat eksplorasi.

Berbagai upaya dilakukan untuk bisa mengeksplorasi angkasa, baik itu dengan peluncuran pesawat, roket maupun satelit. Ketika suatu misi eksplorasi berhasil melakukan pencapaian, tentu berdampak positif terhadap ilmu pengetahuan.

Selain upaya ilmu pengetahuan, luar angkasa juga menjadi ajang "space race" atau balapan antariksa antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Kedua negara berlomba-lomba untuk menentukan siapa yang tercepat dan menjadi yang pertama mencapai prestasi di angkasa.

Oleh sebab itu, banyak yang dihasilkan dari perlombaan luar angkasa tersebut. Berikut lima momen yang tak terlupakan sepanjang sejarah eksplorasi luar angkasa yang perlu anda ketahui:

1. Sputnik 1

Replika Sputnik 1 yang disimpan di Museum Dirgantara dan Angkasa Luar, Washington DC.nasa.gov Replika Sputnik 1 yang disimpan di Museum Dirgantara dan Angkasa Luar, Washington DC.
Pada 4 Oktober 1957, satelit Sputnik 1 diluncurkan ke angkasa luar oleh Uni Soviet melalui peluncur luar angkasa Kosmodrom Baykonur di Kazakhstan.

Sputnik 1 meluncur dengan rocket R.7 yang merupakan modifikasi SS-6 Sapwood, rudal balistik antarbenua milik Uni Soviet.

Sputnik diperkuat baterai seng perak yang dirancang untuk beroperasi selama dua minggu, tapi ia tetap mengirim sinyal selama 22 hari. Ketika mengorbit memancarkan sinyal "bip" berkelanjutan yang dapat didengar oleh operator radio di seluruh dunia.

Melalui itu, umat manusia telah melalui ambang batas pemikirannya karena bisa mengorbitkan satelit guna menunjang ilmu pengetahuan. Uni Soviet mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai negara yang pertama terkait pengetahuan mengenai antariksa.

Peluncuran Sputnik pada tahun 1957 mengisyaratkan tidak hanya keunggulan Uni Soviet di bidang eksplorasi angkasa, tetapi juga kemampuan dan tingkat pengembangan dan produksi rudal besar Uni Soviet.

Baca juga: Kisah Sputnik 1, Satelit Pertama Dunia yang Meluncur ke Angkasa

Pencapaian luar biasa ini secara luas diartikan dengan memulai "balapan antariksa" atau space tahap berikutnya antara Amerika Serikat dan Rusia.

Tahap ini adalah untuk menjadi negara pertama yang mendaratkan astronot di bulan dan mendominasi eksplorasi ruang angkasa.

Satelit buatan manusia pertama ini memiliki satu kekuatan sumber daya yang mampu menghasilkan sinyal durasi 0,4 detik pada band 7 dan 15. Empat antena dikerahkan pada sudut 35 derajat untuk mengirimkan sinyal menuju bumi.

Sputnik 1 mengorbit pada ketinggian 227 kilometer pada titik terdekat dan 941 kilometer pada titik terjauh bumi.

2. Manusia pertama di angkasa

Kapsul Vostok 1 yang digunakan Yuri Gagarin saat mengorbit Bumi pada 12 April 1961 dipamerkan di Museum Energi, Moskwa.Wikipedia Kapsul Vostok 1 yang digunakan Yuri Gagarin saat mengorbit Bumi pada 12 April 1961 dipamerkan di Museum Energi, Moskwa.
Pada 12 April 1961, kosmonot Yury A Gagarin berhasil mencapai rekor sebagai manusia pertama di luar angkasa.

Dengan menggunakan wahana luar angkasa Vosvok 1, kosmonot berusia 27 tahun tersebut berada di dalam kapsulnya selama 89 menit.

Vostok 1 mengorbit bumi dengan ketinggian sekitar 300 kilometer dan sepenuhnya dikendalikan dengan sistem otomatis dari bumi.

Setelah kesuksesan misi itu, Gagarin yang sebelumnya hanya seorang pilot penguji dan teknisi itu, langsung menjadi selebriti internasional.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Yuri Gagarin, Manusia Pertama di Orbit Bumi

Dia mendapatkan penghargaan Order of Lenin dan mendapatkan gelar pahlawan Uni Soviet. Banyak monumen dibangun di seluruh Uni Soviet dan banyak nama jalan diganti dengan menggunakan namanya.

Kesuksesan Uni Soviet mengirimkan manusia untuk pertama kali ke orbit bumi merupakan pukulan telak bagi Amerika Serikat yang merencanakan misi serupa pada Mei 1961.

Kesuksesan Uni Soviet mengirimkan manusia untuk pertama kali ke orbit Bumi merupakan pukulan telak bagi Amerika Serikat yang merencanakan misi serupa pada Mei 1961.

3. Manusia pertama di bulan

Juli 1969, astronot Amerika Serikat, Edwin Buzz Aldrin, terekam di permukaan Bulan dekat bendera AS dalam misi Apollo 11. Aldrin merupakan orang kedua yang berjalan di Bulan setelah Neil Armstrong.Hulton Archive/Arsip KOMPAS Juli 1969, astronot Amerika Serikat, Edwin Buzz Aldrin, terekam di permukaan Bulan dekat bendera AS dalam misi Apollo 11. Aldrin merupakan orang kedua yang berjalan di Bulan setelah Neil Armstrong.
Momentum bersejarah di dunia antariksa tercatat pada 20 Juli 1969. Astronot asal AS Neil Armstrong, Michael Collin, dan Edwin "Buzz" Aldrin bisa menjejakkan kakinya ke bulan untuk kali pertama.

Proyek ini berawal dari keinginan Presiden AS John F Kennedy yang ingin mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat.

Pada 16 Juli 1969, rencana tersebut terwujud dan berjalan lancar. Apollo 11 meluncur ke angkasa dari Cape Kennedy, Amerika Serikat.

Jadwal pendaratan tiga awak pesawat di bulan sudah direncanakan dengan pasti. Apollo 11 telah sampai di bulan pada 20 Juli 1969.

Pejabat NASA mengumumkan bahwa pesawat mendarat di Mare Transquilitatis (Laut Teduh) pukul 18.22 GMT (01.22 WIB).

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Pijakkan Kaki di Bulan

Selama 9 jam 50 menit, Armstrong dan Aldrin tetap berada di LEM (Lunar Excursion Module) atau lander pendarat pesawat ruang angkasa. Kemudian, mereka mengecek seluruh peralatan dan memempersiapkan pesawat induk.

Tugas terpenting dari dua astronot itu adalah mengabadikan area bulan dengan kamera, dan yang paling penting mencari contoh jenis-jenis tanah yang ada di bulan untuk bahan penelitian Selenologi (ilmu pengetahuan tentang geologi bulan).

Pada 24 Juli 1969, ketiganya tiba di bumi dengan bersama Apollo 11. Mereka "menceburkan" diri di Lautan Pasifik, kira-kira 1.400 km sebelah barat daya Hawai.

4.Peluncuran teleskop Hubble

Ilustrasi teleskop Hubble Ilustrasi teleskop Hubble
Pada 25 April 1990, teleskop luar angkasa Hubble berhasil ditempatkan ke orbit bumi oleh awak pesawat ulang-alik Discovery.

Teleskop luar angkasa Hubble milik NASA kerap membuktikan kemampuannya dalam mengabadikan momen menakjubkan atau langka di antariksa.

Selain itu, Hubble tercatat sebagai teleskop paling canggih yang pernah mengorbit bumi.

Dengan menggunakan alat pendeteksi cahaya ultraviolet yang dikombinasikan dengan data cahaya inframerah, para astronom berhasil membuat gambar panorama alam semesta yang memperlihatkan 15.000 galaksi di dalamnya.

Hasil tangkapan Hubble ini tidak hanya memberi pemandangan menakjubkan.

Dalam temuan yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, "The Astrophysical Journal Supplement Series", peneliti menegaskan tangkapan Hubble ini akan membantu mereka dalam memahami bagaimana galaksi tumbuh dan berkembang di masa lalu.

Sekali dalam setahun, teleskop ini mengambil "waktu istirahat" dari pengamatan yang ditugaskan.

Baca juga: Teleskop Hubble Abadikan Senyuman Galaksi Tempat Kelahiran Bintang

5. Penerbangan ruang angkasa pribadi pertama

SpaceShipOneBritannica SpaceShipOne

Pada 21 Juni 2004, Spaceshipone dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan dirgantara Scaled Composites of Mojave di California, AS.

Perusahan ini didirikan pada 1982 oleh perancang pesawat terkenal Amerika Burt Rutan.

Pesawat ini menjadi pesawat ruang angkasa pribadi pertama untuk terbang melewati batas antariksa.

Kendaraan itu diterbangkan oleh pilot Amerika Mike Melvill yang dengan sukses melewati batas ruang angkasa. Dia menjadi pilot-astronot komersial pertama dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com