Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Australia Bantah Ada Aksi Mogok Makan Massal Ratusan Imigran

Kompas.com - 11/01/2019, 16:17 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MELBOURNE, KOMPAS.com - Pemerintah Australia membantah kabar yang menyebut ratusan imigran di pusat penampungan di Melbourne tengah melakukan aksi mogok makan massal.

Otoritas terkait juga membantah laporan tentang fasilitas di pusat penampungan yang tidak manusiawi serta kualitas kehidupan para imigran yang buruk.

Sebelumnya dikabarkan aksi mogok makan dilakukan oleh lebih dari 200 orang imigran yang berada di Pusat Akomodasi Transi Imigrasi di Melbourne, sejak Selasa (8/1/2019).

Namun Pasukan Perbatasan Australia menegaskan tidak ada aksi mogok makan.

"Beberapa tahanan menolak menghadiri acara makan reguler sebagai bagian dari protes, tapi mereka tetap makan dan minum di bagian lain fasilitas itu," kata Pasukan Perbatasan Australia dalam pernyataannya, yang dilansir AFP, Jumat (11/1/2019).

Baca juga: Ratusan Imigran di Pusat Penampungan di Australia Gelar Aksi Mogok Makan

Pernyataan berbeda disampaikan aktivis dari Koalisi Aksi Pengungsi, yang menyebut protes mogok makan telah memasuki hari keempat.

Para imigran menyebut melancarkan aksi sebagai bentuk protes atas kondisi pusat penampungan yang buruk dan privasi yang terbatas.

Mereka mengajukan sejumlah tuntutan, di antaranya ketersediaan meja dan kursi yang layak untuk menulis dokumen, serta menuntut dibebaskan keluar dari tempat penampungan setelah lewat tengah malam tanpa penjagaan.

Sementara dari Pasukan Perbatasan mengatakan kondisi dalam pusat penampungan telah banyak berubah, dengan para imigran yang ditampung sebagian besar adalah mereka yang permohonan visanya dibatalkan atas dasar karakter individu mereka.

Sebagian besar dari para imigran disebut memiliki latar belakang pidana dan berhubungan dengan asosiasi kriminal, seperti geng motor ilegal atau organisasi kejahatan.

Pemerintahan Australia yang konservatif sejak beberapa dekade telah menerapkan kebijakan penahanan wajib bagi non-warga negara yang melanggar hukum, termasuk pelanggaran ringan seperti pelanggaran izin visa.

Sementara aksi mogok makan, disebut sering terjadi di fasilitas penampungan di Australia, yang menampung orang-orang yang melanggar hukum imigrasi.

Baca juga: Anak di Nauru Mogok Makan Dua Pekan, Australia Didesak Ambil Tindakan

Australia sempat mengalami puncak jumlah imigran ilegal pada 2013 dengan sekitar 10.000 orang ditampung dalam pusat penampungan.

Jumlah imigran ilegal saat ini telah berkurang drastis hingga sekitar 1.000 orang. Hal tersebut mendorong pemerintah Australia menutup sejumlah fasilitas penampungan imigran.

Yang terkini adalah ditutupnya pusat penampungan di Maribyrnong, Victoria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com