Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR AS Yakin Drama Trump "Walk Out" dari Rapat Sudah Direncana

Kompas.com - 11/01/2019, 08:38 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON AS, KOMPAS.com - Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi yakin Presiden Donald Trump melakukan "drama" dalam rapat yang digelar Rabu lalu.

Seperti diketahui, Trump bertemu dengan Pelosi dan Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, untuk membahas shutdown.

Namun, Trump memilih "walk out" setelah Pelosi mengatakan partainya tidak akan menyetujui pendanaan miliaran dollar AS untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.

Baca juga: Rapat dengan Partai Demokrat soal Shutdown, Trump: Bye-bye

Trump meninggalkan anggota parlemen tersebut dengan ucapan "bye-bye".

"Bukan hanya presidennya yang tidak ramah, kejutan kemarin dalam perilakunya, saya pikir rapat itu sudah diatur sehingga dia bisa 'walk out'," ucapnya, Kamis (10/1/2019).

Melansir Huffington Post, Pelosi mengaku ingin menekankan bahwa Partai Demokrat mempertimbangkan keamanan perbatasan dalam bentuk teknologi pengawasan dan perbaikan sistem.

Sementara efektivitas tembok masih diperdebatkan, pemerintah AS memilih melakukan shutdown.

Pelosi juga yakin, Trump memanfaatkan perselisihan soal tembok perbatasan sebagai pengalih perhatian dari masalah-masalah lainnya.

"Saya bahkan tidak tahu jika presiden menginginkan tembok itu, dia hanya ingin debat," ucapnya.

Schumer mengatakan, Trump melemparkan amarahnya dengan membanting tangan di atas meja pada pertemuan Rabu lalu di Gedung Putih.

Namun, Trump menyangkal klaim tersebut.

"Saya tidak memukul meja. Saya seharusnya melakukannya, tapi saya tidak memukul meja," sanggah Trump.

Trump memilih keluar dari rapat dan perundingan pendanaan tembok perbatasan untuk mengakhiri shutdown.

Baca juga: Trump ke Perbatasan AS-Meksiko untuk Yakinkan Pembangunan Tembok

"Baru saja meninggalkan rapat dengan Chuck dan Nancy, hanya buang-buang waktu saja," kicaunya di Twitter

"Saya bilang 'bye-bye', tidak ada yang berhasil," imbuhnya.

Trump bersikeras untuk meminta pendanaan bagi pembangunan tembok perbatasan senilai 5,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 80 triliun.

Menurut dia, tembok perbatasan itu diperlukan untuk mencegah imigran ilegal yang dianggap berbahaya, pengedar narkoba, dan perdagangan manusia dari Meksiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com