Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Unik Tintin, dari Jambul, Tuduhan Rasis, hingga Kisah Politik

Kompas.com - 10/01/2019, 14:24 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tintin merupakan karakter dalam komik yang digemari oleh banyak orang. Tokoh yang dibuat oleh seorang kartunis Belgia, Herge, mampu mengambil hati berbagai kalangan.

Biasanya Tintin ditemani anjingnya yang bernama Snowy dan Kapten Haddock bertualang ke berbagai negara.

Mereka juga umumnya ditemani teman-temannya seperti Profesor Calculus, penyanyi seriosa Bianca Castafiore, atau detektif kembar Thompson dan Thomson.

Komik serial Tintin hingga saat ini sudah diterjemahkan ke lebih dari 70 bahasa. Tepat hari ini, usia komik Tintin genap berusia 90 tahun.

Berikut sejumlah fakta menarik dari Tintin:

1. Rambut jambul

Tintin identik dengan model rambutnya yang ikonik, yakni jambul. Dalam setiap petualangan tokoh ini selalu tampil dengan model jambul dan ditemani Snowy.

Namun sketsa awal dari Herge tak memperlihatkan Tintin yang berjambul. Saat awal komik Tintin terbit, rambutnya terlihat lurus dan normal.

Jambul baru ada di komik berikutnya, saat Tintin masuk mobil dan rambutnya terkena angin.

Namun, saat ini jambul menjadi ikon Tintin, seorang wartawan andal, hingga sekarang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Komik Tintin Memulai Debutnya...

2. Debut di surat kabar

Berbeda dengan kartunis lain yang membuat karakter yang langsung dibuatkan komik, Tintin berawal dari imajinasi Herge yang kali pertama tayang dalam surat kabar.

Redaksi tempat pria bernama Georges Prosper Remi ini bekerja "memaksanya" untuk mengembangkan komik dengan sasaran pembaca anak-anak dan remaja.

Akhirnya, pada 10 Januari 1929, Tintin muncul dalam surat kabar Le Petit Vingtieme.

Berawal dari mengisi surat kabar, akhirnya melebar ke komik, serial televisi hingga akhirnya dijadikan film pada 2011.

3. Tuduhan rasis

Dalam salah satu cerita, Tintin pernah mengunjungi Afrika, tepatnya Kongo. Penulis Herge mendapat tuduhan rasis karena alur cerita yang dibuatnya.

Ketika itu banyak orang yang menganggap Herge menggambarkan warga Kongo dengan sikap penduduknya yang bersifat kekanak-kanakan dan primitif. Herge tak bermaksud seperti itu, namun warga Kongo mengkritik Herge.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com