WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebagian penutupan layanan pemerintah federal Amerika Serikat atau shutdown membuat sejumlah petugas di taman nasional harus dirumahkan.
Beberapa warga AS secara sukarela membantu mengurus taman nasional yang dianggap sebagai harta nasional itu.
Mereka menjaga taman agar tetap bersih meski shutdown terus berlanjut. Pada shutdown kali ini, pemerintahan Donald Trump memutuskan untuk tetap membuka beberapa taman nasional.
Sebagian layanan taman nasional masih dapat beroperasi dengan dana cadangan. Namun, ada juga sebagian karyawan National Park Service yang bahkan harus menjaga areal luas walau tidak digaji.
Baca juga: Rapat dengan Partai Demokrat soal Shutdown, Trump: Bye-bye
Kini, warga AS berupaya untuk turut serta menjaga kebersihan taman nasional.
Melansir CNN, Rabu (9/1/2019), berikut beberapa orang atau kelompok yang berusaha menjaga agar taman nasional tetap indah:
Selama 15 tahun, Marc Newland dan keluarganya membentuk kru pembersihan untuk berkontribusi pada masyarakat.
Mengetahui pemerintah shutdown sehingga berdampak pada Pegunungan Great Smoky, dia tergerak untuk membantu membersihkan tempat yang sering dikunjungi keluarganya itu.
"Kita seharusnya mendaki, tapi putri saya ingin lebih baik kita memunguti sampah di sana," ucap Newland.
Bersama putrinya berusia 10 tahun, Erica, dia menjuluki aksinya sebagai gerakan "Government Shutdown Litter Patrol".
Baca juga: Terkena Shutdown, Ratusan Pegawai Negeri AS Kembali Kuliah
Dia juga mengundang siapa saja yang ingin membantu menjaga taman tetap bersih untuk bergabung dalam gerakannya.
Selama berlangsungnya shutdown, Taman Nasional Yosemite di California tetap buka dan beroperasi secara normal dengan staf terbatas.
Yosemite Climbing Association mengajukan diri untuk menyediakan perlengkapan bagi masyarakat yang ingin membantu membersihkan taman.
Melalui kampanye #LeaveNoTrace, organisasi non-profit itu berhasil menarik warga untuk memunguti sampah.
Salah satu relawan, Dakota Snider, bersemangat untuk membersihkan taman nasional.