Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2019, 18:33 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Seorang mantan menteri Israel yang dituduh telah menjadi mata-mata bagi musuh bebuyutan negara itu, Iran, diancam dengan hukuman hingga 11 tahun penjara.

Ancaman hukuman kepada Gonen Segev, mantan menteri energi dan infrastruktur Israel pada 1995-1996, tersebut setelah melalui tawar-menawar dengan jaksa.

Dalam perjanjian dengan jaksa, Segev diminta untuk mengakui tindakan melakukan spionase serius dan transfer informasi kepada pihak musuh.

Sebagai gantinya, tuduhan telah melakukan tindakan pengkhianatan negara akan ditangguhkan. Demikian disampaikan pengacara Segev, Eli Zohar dan Moshe Mazor, dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Saling Tuding Sebagai Mata-mata Polisi, 2 Tahanan Narkoba Berkelahi

"Tuan Segev memang melakukan kontak dengan Iran, namun motifnya bukan untuk membantu musuh saat perang atau pengkhianatan. Itulah sebabnya tuduhan pelanggaran itu dihapuskan dari dakwaan."

"Lembar dakwaan yang diubah hari ini dan tawaran pembelaan yang telah dicapai, mengembalikan kasus ini ke proporsi yang tepat dan wajar," tulis pernyataan pihak pengacara Segev, Rabu (9/1/2019).

Sidang pembacaan keputusan hukuman dijadwalkan digelar pada 11 Februari mendatang. Demikian diberitakan AFP.

Persidangan Segev dimulai pada Juli tahun lalu dan digelar secara tertutup di pengadilan distrik Yerusalem, dengan hanya beberapa rincian tuduhan yang diungkapkan ke publik.

Tuduhan awal, seperti yang dirilis kementerian kehakiman, adalah membantu musuh di masa perang, spionase serius, dan upaya melakukan spionase serius, serta menyampaikan informasi kepada musuh.

Baca juga: Dicurigai Jadi Mata-mata Korea Utara, Pegawai Negeri Perancis Ditahan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com