"Saya bohong jika berkata saya tidak khawatir. Sebab, Anda harus membayar segala yang menjadi kewajiban Anda," ujar orangtua tunggal berusia 44 tahun itu.
Shutdown parsial terjadi setelah Presiden Donald Trump menolak menandatangani sebagian pengeluaran negara yang sudah disahkan Kongres AS.
Penolakan itu terjadi setelah proposalnya untuk membiayai pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko ditolak oposisi dari Partai Demokrat.
Trump meminta 5,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 80,4 triliun. Sementara Demokrat hanya menyanggupi 1,3 miliar dollar AS, atau Rp 18,3 triliun.
Akibat shutdown tersebut, 800.000 pegawai negeri AS terpaksa dirumahkan atau mengalami furlough (bekerja tanpa dibayar).
Baca juga: Asosiasi Pilot AS Sebut Shutdown Berisiko bagi Penerbangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.