Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Capres "Fiktif" Berusia 15 Tahun Warnai Persaingan Trump Vs Hillary

Kompas.com - 07/01/2019, 18:13 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Dunia politik di Tanah Air diwarnai dengan munculnya pasangan calon presiden-calon presiden "fiktif" yang dimunculkan warganet, yaitu Nurhadi-Aldo.

Munculnya pasangan Nurhadi-Aldo dapat terjadi karena respons warganet yang merasa jenuh dengan kondisi perpolitikan di Indonesia yang panas pada tahun politik ini.

Jelang Pemilihan Presiden 2019, pendukung dari dua kubu, baik itu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto memang seperti ngotot "memasarkan" jagoannya. Warganet yang suntuk dengan keadaan ini pun seakan-akan rela menjadi "relawan" dan membuat pasangan Nurhadi-Aldo semakin viral dan terkenal.

Namun, calon presiden "fiktif" bukan hanya kondisi yang terjadi di Indonesia. Kondisi ini pun pernah terjadi di Amerika Serikat, saat dua kubu bersaing dalam Pilpres AS 2016, yaitu Donald Trump dan Hillary Clinton.

Saat kubu Trump dan Clinton sedang gencar-gencarnya bersaing pada 2015, seorang siswa SMA di Iowa, Brady C Olson, mendeklarasikan diri sebagai capres ketiga AS dengan nama Deez Nuts.

Saat itu, Brady Olson masih berusia 15 tahun.

Dilansir dari Time, Deez Nuts sebelumnya muncul dan viral sebagai "pilihan alternatif" selain Trump dan Clionton. Olson mengatakan bahwa sudah bukan rahasia lagi kalau dia adalah "dalang" di balik munculnya Deez Nuts.

"Sekolah saya telah dihubungi oleh media, jadi mereka tahu. Keluarga dan teman-teman saya juga sudah mengetahui dan mereka mendukung saya sepenuhnya," ujar Olson kepada Time.

Menurut Olson, ia mengambil peran sebagai Deez Nutz karena ia merasa frustrasi dengan pemilihan yang hanya diikuti oleh dua partai saja, yakni Partai Republik dan Partai Demokrat.

Olson juga bercerita bahwa ia telah dihubungi oleh orang-orang dari 23 negara bagian untuk membantu kampanyenya.

Kemudian, Olson mengatakan bahwa ia telah menyiapkan beberapa kandidat pasangan, sebagai calon wakil presiden, yang berpotensi untuk mendorongnya menjadi presiden AS.

Meskipun fiktif, Olson sempat menawarkan seekor kucing bernama Limberbutt McCubbins untuk menjadi wakil presiden.

McCubbins juga sempat mempromosikan dirinya di akun Twitter, @Limberbutt2016.

"Untuk wakil presiden, saya akan memilih Limberbutt McCubbins," ujar Olson.

Tetapi jika pasangan Deez Nuts-McCubbins tidak berhasil, maka ia akan mempertimbangkan untuk mengambil posisi wakil presiden.

Perlu diketahui, seseorang bisa mengajukan diri menjadi capres ketika usianya mencapai 35 tahun. Hal ini tertulis dalam Pasal II Konstitusi AS tentang kepresidenan.

Selain itu, ada juga survei nasional yang dilakukan pada 24-26 Maret 2016, Deez Nuts sempat mendapatkan perolehan suara sebesar 8-10 persen dari warga AS.

Hasil survei nasional yang menginformasikan bahwa Deez Nuts memperoleh vote sebanyak 8-10 persen dari warga AS pada 2016.Wikipedia Hasil survei nasional yang menginformasikan bahwa Deez Nuts memperoleh vote sebanyak 8-10 persen dari warga AS pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com