ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki mengkritik Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dengan menyebutnya tak paham mengenai permasalahan kaum Kurdi di Suriah.
Kritik tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas pernyataan Pompeo sebelumnya, yang mengebutkan jika Washington ingin memastikan bahwa Ankara tidak akan membantai kaum Kurdi di Suriah usai AS menarik pasukannya.
"Pompeo menyejajarkan organisasi teror YPG dengan kaum Kurdi, (bahkan) jika tidak disengaja, hal ini menunjukkan kurangnya pengetahuan yang mengkhawatirkan, kata Hami Aksoy, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, pada Jumat (4/1/2019).
Baca juga: AS Ingin Pastikan Turki Tidak Bantai Kaum Kurdi di Suriah
Pemerintah Turki selalu menegaskan bahwa mereka tidak mendiskriminasi kaum Kurdi di Suriah sebagai minoritas, namun mereka tegas menentang milisi YPG, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
YPG didukung AS dan menjadi kekuatan utama dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang bersama-sama turut memerangi kelompok ISIS di Suriah.
Namun Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki dan terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada 2016.
Jika YPG dianggap sekutu oleh AS, PKK telah dipandang sebagai organisasi teror baik oleh Ankara maupun sekutu Barat-nya, karena dianggap telah melancarkan pemberontakan di Turki sejak 1984.
Washington telah memberikan dukungan militer kepada YPG dalam rangka memerangi kelompok ISIS. Hal tersebut sempat menimbulkan ketegangan antara dua sekutu NATO tersebut.
"Kami mengecam keras bahwa organisasi teror ini dipandang sebagai mitra dalam perang melawan ISIS," kata Aksoy dalam sebuah pernyataan.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah AS ingin berbicara dengan Turki untuk memastikan keselamatan kaum Kurdi di Suriah setelah pasukan AS pergi.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengakui adanya kekhawatiran akan nasib para pejuang Kurdi yang sempat menjadi sekutu AS di Suriah utara setelah keputusan mendadak Presiden Donald Trump untuk menarik pasukannya dari negara itu.
"Penting untuk memastikan bahwa Turki tidak akan membantai kaun Kurdi dan melindungi minoritas agama di Suriah. Semua hal itu masih menjadi bagian dari misi AS," kata Pompeo dikutip Newsmax, situs berita populer AS, pada Kamis (3/1/2019).
Baca juga: Kurdi Suriah Minta Bantuan Assad, Begini Respon Erdogan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.