Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal ISIS Lukai Dua Pasukan Khusus Inggris di Suriah

Kompas.com - 06/01/2019, 09:51 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Dua tentara Inggris dilaporkan terluka parah akibat terkena rudal dalam serangan kelompok ISIS di Suriah.

Melansir The Independent, Minggu (6/1/2019), kedua prajurit itu diyakini merupakan pasukan khusus tentara yang bertugas di Suriah.

Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang dipimpin Kurdi dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menyatakan pada Sabtu malam, dua tentara Inggris tersebut terluka dalam serangan di dekat kota Deir Ezzor.

Baca juga: 30 Anak Rusia dari Orangtua Anggota ISIS Dipulangkan ke Negaranya

Insiden itu dilaporkan terjadi pada Sabtu pagi. Sementara, tentara yang terluka diterbangkan dari lokasi kejadian oleh pasukan Amerika Serikat untuk menerima perawatan medis.

Seorang pasukan Kurdi juga diduga tewas dalam serangan rudal tersebut.

"Dua tentara Inggris dipindahkan dengan helikopter untuk mendapat perawatan medis," kata Direktur Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) Rami Abdel kepada AFP.

Meski demikian, otoritas di Inggris menolak untuk mengonfirmasi hal tersebut.

"Kami tidak mau berkomentar soal operasi pasukan khusus," demikian pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris.

Pasukan khusus Inggris diyakini berada di wilayah Suriah sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS yang meluncurkan serangan udara terhadap ISIS.

Namun, pemerintah Inggris tidak pernah berkomentar tentang penempatan pasukan itu.

Daily Mirror menyebutkan, ada sejumlah kecil tentara Inggris yang telah beroperasi di wilayah kekuasaan ISIS di Suriah selama beberapa tahun.

Baca juga: Kakaknya Dituduh Anggota ISIS, Menteri Baru Irak Mengundurkan Diri

Hanya sedikit yang diketahui tentang operasi tersebut karena memang dirahasiakan.

Pada Maret 2018, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan nama tentara Inggris pertama yang tewas dalam tugas operasi melawan ISIS di Suriah, yaitu Matt Tonroe (33).

Tonroe bertugas bersama peleton penembak jitu di Batalion ke-3. Dia terbunuh oleg alat peledak improvisasi atau IED.

Sebelumnya, pada Desember 2018, Presiden AS Donald Trump menyatakan kelompok ISIS telah dikalahkan dan menarik pasukan AS dari Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com