WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak warganya yang bepergian ke China untuk meningkatkan kewaspadaan.
Peringatan ini dikeluarkan pada Kamis (3/1/2019) setelah otoritas China melakukan sejumlah penangkapan terhadap warga asing.
Sebelumnya, AS telah mengeluarkan Travel Advisory ke China pada Januari 2018. Peringatan yang terkini merupakan perbaruan dari tinjauan rutin tahunan.
Baca juga: Kanada Sebut 13 Warga Negaranya Telah Ditahan di China
Diwartakan CNN, kebijakan itu juga menyertakan peringatan tentang penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang dan adanya pembatasan khusus pada warga negara ganda AS-China.
Penduduk dengan kewarganegaraan ganda AS-China berisiko menghadapi larangan keluar dari negara pimpinan Xi Jinping itu.
"Otoritas China telah melarang warga negara AS meninggalkan China dengan memakai 'exit bans', yang terkadang membuat warga AS harus berada di China selama bertahun-tahun," demikian pernyataan Kemenlu AS.
Warga yang bepergian ke China disarankan menggunakan paspor AS dengan visa China yang valid. Mereka juga diminta untuk segera memberi tahu kedutaan besar AS jika ditahan atau ditangkap.
BBC melaporkan, larangan keluar tersebut dimanfaatkan untuk memaksa warga AS untuk berpartisipasi dalam penyelidikan oleh pemerintah China.
Selain itu, juga untuk membantu pemerintah China dalam menyelesaikan sengketa sipil guna mendukung partai-partai China.
Seperti diketahui, tiga warga AS dituduh melakukan kejahatan ekonomi dan dilarang meninggalkan China pada November lalu.
Victor dan Cynthia Lu merupakan anak dari pengusaha buronan. Bersama dengan ibu mereka, Sandra Han, mereka dilaporkan telah ditahan sejak Juli lalu.
Pengusaha yang menjadi buronan itu adalah Liu Changming. Dia diburu terkait kasus penipuan senilai 1,4 miliar dollar AS di China.
Baca juga: Meski Ada Kebijakan Dua Anak, Populasi di China Disebut Menyusut
Pada Kamis (3/1/2019), Global Affairs Canada mengungkapkan ada 13 warga Kanada yang telah ditahan China sejak 1 Desember 2018, meski 8 orang di antaranya telah dibebaskan.
Mereka yang masih ditahan termasuk mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor.
Otoritas China menyebut, penahanan kedua pria tersebut tidak terkait dengan penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou di Kanada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.