Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Menarik Penemuan Sedotan, Pembeda Kelas hingga Perubahan Desain

Kompas.com - 03/01/2019, 19:49 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Efek yang ditimbulkan adalah rasa rumput itu tercampur dalam aneka minuman. Rasa alami dari minuman juga berubah dan hal itu menjadi kendala utamanya.

Ini membuat Marvin Stone berpikir cepat dengan memodifikasi dan membuat sedotan yang lebih efisien dan aman. Pengalamannya di industri rokok telah mengilhami caranya untuk membuat sedotan.

Ia mengambil kertas, menggulungnya sebesar pensil, dan merekatkannya dengan lem. Setelah itu, ia segera mematenkan penemuannya dan menjadikan dia sebagai penemu pertama sedotan modern.

Pada 1890, pabrik milik Stone mulai memproduksi secara massal sedotan kertas ini untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

4. Sedotan ala Joseph Friedman

Pada 1930-an, penemu Joseph Friedman menambahkan desain unik seperti akordion ke desain sedotan ala Stone. Lekukan ini menciptakan sedotan yang lentur dan bisa dibengkokkan.

Sedotan ini menjadi hits di kalangan anak-anak dan bisa menikmati minuman kapan saja. Bahkan seseorang bisa rebahan sambil minum dengan bantuan sedotan bengkok ini.

Memasuki pertengahan abad ke-20, makanan cepat saji mulai banyak beredar di beberapa tempat. Kertas sebagai bahan untuk sedotan mulai beralih dengan plastik yang dinilai lebih baik.

Namun, dalam perkembanganya, sedotan dengan menggunakan plastik menuai polemik. Sebab, bahan plastik sulit didaur ulang.

Ini menyebabkan sedotan plastik menjadi masalah utama bagi lingkungan.

Sebagai inisiatif, sekarang muncul beraneka macam sedotan yang menggunakan bahan dasar selain plastik. Ada yang dari bambu, besi, alumunium yang lebih ramah lingkungan. Selain itu tak sekali pakai.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Sedotan, Dulu Terbuat dari Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com