Hoover diyakini telah menggunakan kekuasaan pengawasan FBI yang sangat besar dan kemampuan pengumpulan informasi untuk mencari kelemahan para politisi di seluruh negeri, tidak terkecuali para petinggi hingga presiden.
Dia diduga menggunakan informasi dan dokumen tersebut untuk mempertahankan posisinya sebagai direktur FBI.
Hoover mempertahankan posisinya sebagai pemimpin badan intelijen AS hingga akhir hayatnya di usia 77, setelah 48 tahun dan melayani hingga delapan presiden dan 18 jaksa agung.
John Edgar Hoover meninggal di usia 77 tahun, pada 2 Mei 1972. Dia meninggal dalam tidurnya.
Beberapa hari setelah kematiannya, Presiden Nixon memerintahkan staf Departemen Kehakiman untuk mengambil dokumen rahasia yang disimpan Hoover, namun dokumen-dokumen tersebut telah dihancurkan oleh sekretaris pribadinya.
Setelah Hoover meninggal, FBI juga diterpa isu penggunaan pengawasan ilegal untuk mengawasi kelompok-kelompok anti-perang dan politik.
Departemen Kehakiman pun menerbitkan aturan untuk jabatan direktur badan intelijen maksimal 10 tahun dan memastikan tidak ada lagi direktur setelah Hoover yang bisa memanfaatkan kekuasaan untuk waktu yang lama.
Baca juga: Lewat Sepucuk Surat, Presiden Trump Pecat Direktur FBI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.