Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslim di New Delhi Terancam Kehabisan Lahan Pemakaman

Kompas.com - 02/01/2019, 17:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Al Arabiya

NEW DELHI, KOMPAS.com - Umat Muslim di ibu kota India akan semakin sulit dengan makin sedikitnya lahan yang dapat digunakan untuk pemakaman.

Sebuah studi yang dilakukan dua organisasi nonpemerintah, Masyarakat Pembangunan Manusia dan Ullhas, atas permintaan dari Komisi Minoritas Delhi, menunjukkan bahwa ibu kota New Delhi akan kehabisan ruang pemakaman untuk umat Muslim dalam dua tahun ke depan.

Penganut agama Islam mencapai jumlah 13 persen dari populasi New Delhi, dengan 113 lokasi pemakaman yang ada di kota tersebut.

"Kami sudah kerap mendapat keluhan tentang kurangnya ruang untuk pemakaman, pelanggaran, dan pendudukan ilegal," kata Ketua Komisi Minoritas Delhi (DMC) Zafarul Islam Khan, kepada Al Arabiya.

"Studi dilakukan untuk melihat seberapa nyata masalah ini dan hasilnya lebih mengejutkan dari yang diketahui publik selama ini."

Baca juga: Pria Penjual Teh Pinggir Jalan di India Ini Telah Menulis 25 Judul Buku

"Studi ini didasarkan pada penelitian lapangan yang mengatakan bahwa sebagian besar pemakaman Muslim di Delhi hilang begitu saja karena pendudukan ilegal," tambahnya.

Dalam laporan studi yang diterima Al Arabiya, menyebutkan, meski populasi Muslim di New Delhi terus bertambah, pertambahan lahan pemakaman sangat sedikit.

Menurut laporan studi, tantangan utama yang dihadapi adalah pemerintah kota adalah perambahan tanah kuburan untuk hunian, dengan sebagian besar dari 624 kuburan yang terdaftar di Dewan Wakaf Delhi tidak ditemukan bukti fisiknya.

"Dengan melihat perkiraan jumlah kematian di komunitas Muslim mencapai sekitar 13.000 dalam satu tahun, dan jumlah lahan yang tersedia saat ini (29.370), maka kemungkinan tidak ada lagi lahan kosong di kota ini setelah dua atau tiga tahun dari sekarang," tulis laporan tersebut.

Komisi Minoritas Delhi dalam kasus ini mengatakan telah membawa permasalahan ini kepada pemerintah agar dapat memindahkan para perambah lahan dan jika tidak dimungkinkan, maka harus ada kompensasi baik dalam bentuk moneter maupun lahan kepada Dewan Wakaf Delhi, sehingga pemakaman baru dapat dibuka.

"Pemerintah belum memberi tanggapan, namun kami sedang terus mengejar kasus ini. Studi ini juga merekomendasikan kepada warga Muslim di Delhi untuk menggunakan makam yang tidak disemen atau ‘kachchi’, sehingga lahan yang sama dapat kembali digunakan setelah selang beberapa tahun," tulis pernyataan DMC.

Baca juga: Terlahir Punya Tiga Tangan, Seorang Bayi di India Dipuja sebagai Dewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com