WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dia siap bernegosiasi untuk mengakhiri penutupan layanan pemerintah (shutdown) parsial.
AS mengalami shutdown parsial pada 22 Desember setelah proposal Trump untuk membangun tembok di perbatasan Meksiko ditolak Demokrat.
Baca juga: AS Sedang Shutdown, Trump Pilih Tak Rayakan Tahun Baru
Kubu Demokrat hanya bersedia memberikan dana 1,3 miliar dollar AS (Rp 18,6 triliun). Kurang dari setengah dari jumlah yang diminta Trump, 5 miliar dollar AS (Rp 71,8 triliun).
Dalam wawancara dengan Fox seperti dikutip The Hill Senin (31/12/2018), Trump menuturkan dia sampai harus merayakan Natal dan Tahun Baru di Gedung Putih.
"Mereka bisa keluar sekarang. Mereka bisa saja muncul. Saya siap. Saya berada di Gedung Putih saat ini," ujar presiden 72 tahun itu.
"Banyak orang tengah menantikan pembayaran mereka saat ini. Jadi saya sudah siap dengan apapun yang mereka tawarkan," imbuhnya.
Meski begitu, Trump menegaskan dia masih tetap memperjuangkan pembangunan tembok perbatasan sesuai dengan janji kampanyenya pada 2016.
"Kami tidak akan menyerah. Kami harus mempunyai keamanan di perbatasan, dan tembok itu merupakan bagian terbesar," klaimnya.
Sikap tak menyerah itu ditunjukkan Trump melalui kicauannya di Twitter yang meminta para politisi Demokrat untuk segera mengakhiri masa liburan mereka.
"Saya di Ruang Oval. Segeralah kembali Demokrat, dan berikan kami suara yang dibutuhkan untuk keamanan perbatasan, terutama tembok," tuturnya.
I’m in the Oval Office. Democrats, come back from vacation now and give us the votes necessary for Border Security, including the Wall. You voted yes in 2006 and 2013. One more yes, but with me in office, I’ll get it built, and Fast!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 31, 2018
Meski begitu, keingnan Trump untuk mendapatkan tembok nampaknya tak bakal terjadi jika melihat manuver yang bakal dilakukan Demokrat.
Oposisi yang bakal mengambil kendali House of Representatives itu bakal memperkenalkan legislasi untuk mengakhiri shutdown tanpa harus memenuhi permintaan Trump.
AP via The Guardian memberitakan, mereka bakal mempersiapkan paket pendanaan untuk Kementerian Keamanan Dalam Negeri dengan nominal 1,3 miliar dollar AS.
Paket itu juga bakal memberikan pendanaan bagi kementerian lain yang terdampak shutdown seperti pertanian maupun pembangunan daerah tertinggal hingga 30 September.
Baca juga: Shutdown Pemerintah AS Bakal Berlanjut hingga Akhir Tahun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.