Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2019, 14:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet

ANKARA, KOMPAS.com - Pertemuan intelijen untuk membahas pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi menjadi hening setelah rekaman bukti mulai diputar.

Suasana itu digambarkan dalam buku yang ditulis jurnalis Daily Hurriyet berjudul Diplomatic Atrocity: Dark Secrets of the Khashoggi Murder.

Buku yang ditulis Abdurrahman Simsek, Nazif Karaman, dan Ferhat Unlu itu memberikan detil terbaru mengenai detik-detik sebelum dibunuh.

Baca juga: Detil Terbaru Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi Kembali Terungkap

Detil itu antara lain adalah percakapan dua anggota tim eksekutor yang dikirim ke Istanbul, Turki, untuk menangani Khashoggi.

Perwira intelijen Saudi Maher Abdulaziz Mutreb berbicara dengan dokter bedah Salah al-Tubaigy kurang dari satu jam sebelum Khashoggi datang.

"Kita akan memberitahunya (Khashoggi) bahwa kita bakal membawanya ke Riyadh. Jika dia menolak, kita akan membunuhnya dan menyingkirkan jenazahnya," demikian percakapan keduanya.

Rekaman itu kemudian memperdengarkan momen ketika Khashoggi datang dan langsung dihadang oleh tim yang berniat membawanya kembali.

"Saya tidak akan pulang ke Riyadh," ujar Khashoggi. Terdengar suara berisik dan benda seperti pisau diletakkan di ruangan konsulat Saudi.

Lima orang dari tim pembunuh itu kemudian menangkap Khashoggi di mana jurnalis berusia 59 tahun itu terdengar meminta agar mereka tak membekap mulutnya.

"Tolong jangan tutup mulut saya. Saya punya asma. Tolong jangan cekik saya," ujar Khashoggi yang diyakini sebagai kalimat terakhirnya sebelum tewas.

Rekaman berlanjut ketika Tubaigy mulai bertugas untuk melaksanakan mutilasi terhadap jenazah Khashoggi di dalam kamar mandi.

Dia menggunakan gergaji listrik untuk otopsi dan menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu setengah jam seraya memerintahkan anggota lannya membawa kantong.

Kepada pelaku lain, Tubaigy mengaku belum pernah mengerjakan jenazah yang baru saja meninggal. Namun dia yakin bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Normalnya, ketika saya mengerjakan kadaver (jenazah untuk penelitian kedokteran), saya bakal mendengarkan musik dan minum kopi," ujar Tubaigy dalam rekaman itu.

Baca juga: Jenazah Jamal Khashoggi Dibawa Tim Pembunuh Pakai Kantong Plastik

Dalam buku itu, keheningan langsung terjadi di mana Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel terlihat emosional.

Halaman:
Sumber Hurriyet
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com