Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Beri Waktu 4 Bulan bagi Pasukan AS untuk Tinggalkan Suriah

Kompas.com - 01/01/2019, 11:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu dalam proses pemulangan pasukan dari Suriah.

Diwartakan New York Times via CNN Senin (31/12/2018) dengan mengutip pejabat AS, Trump memberi waktu empat bulan agar pasukan AS meninggalkan Suriah.

Keputusan itu telah Trump sampaikan kepada komandan pasukan yang bertugas melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Letnan Jenderal Paul J LaCamera.

Baca juga: Trump Tetap Ingin Tarik Pasukan dari Suriah, tapi...

"Dalam kunjungan rahasia ke Irak pekan lalu, Presiden sudah memberi tahu bahwa militer bakal punya beberapa bulan untuk berkemas," kata pejabat itu.

Sementara juru bicara Pentagon Komodor Sean Robertson menyatakan Trump sendiri yang bakal mengumumkan sendiri kebijakannya.

Trump dalam kicauannya di Twitter dilansir AFP menyatakan bakal memulangkan pasukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa dari Suriah.

"Kami bakal mengembalikan pasukan itu kepada keluarganya secara pelan-pelan dan di saat bersamaan, mereka masih harus bertarung melawan ISIS," terang Trump.

Proses pemulangan pasukan bisa memakan waktu berbulan-bulan karena para komandan sudah menjelaskan mereka harus bergerak pelan demi melindungi personel.

Pada Senin, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Garrett Marquis menuturkan Penasihat John Bolton bakal berkunjung ke Israel dan Turki untuk membahas keputusan Trump.

Kunjungannya bakal ditemani Chairman Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford dan Utusan Khusus AS Bidang Suriah James Jeffrey.

Sebelumnya pada twit 19 Desember, Trump mengumumkan AS mendapat kemenangan dari ISIS dan bakal menarik pasukan dari Suriah.

Keputusan itu mengejutkan negara sekutu dan membuat Senator Lindsey Graham dari Partai Republik berusaha membujuknya pada Minggu (30/12/2018).

AS mulai terjun dalam perang melawan ISIS pada musim gugur 2015 ketika Presiden Barack Obama mengirim satuan kecil pasukan khusus.

Baca juga: Ditinggal AS, Kurdi Suriah Minta Bantuan Assad dan Rusia

Pasukan itu bertugas melatih dan menjadi penasihat milisi lokal Kurdi yang menjadi tulang punggung untuk menumpas ISIS.

Setelah itu jumlah pasukan ditingkatkan. AS juga menggalang koalisi internasional dan menggelar serangan udara baik kepada ISIS maupun rezim Suriah.

Serangan kepada rezim Suriah dilaksanakan sebagai bentuk balasan setelah Damaskus dituding menggunakan senjata kimia.

Kebijakan menarik pasukan dari Suriah merupakan bagian dari kampanyenya saat Pilpres 2016. Selain Suriah, dia juga berencana memulangkan sebagian pasukan di Afghanistan.

Baca juga: Trump kepada Erdogan: Kami Sudah Selesai dengan Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com