WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu dalam proses pemulangan pasukan dari Suriah.
Diwartakan New York Times via CNN Senin (31/12/2018) dengan mengutip pejabat AS, Trump memberi waktu empat bulan agar pasukan AS meninggalkan Suriah.
Keputusan itu telah Trump sampaikan kepada komandan pasukan yang bertugas melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Letnan Jenderal Paul J LaCamera.
Baca juga: Trump Tetap Ingin Tarik Pasukan dari Suriah, tapi...
"Dalam kunjungan rahasia ke Irak pekan lalu, Presiden sudah memberi tahu bahwa militer bakal punya beberapa bulan untuk berkemas," kata pejabat itu.
Sementara juru bicara Pentagon Komodor Sean Robertson menyatakan Trump sendiri yang bakal mengumumkan sendiri kebijakannya.
Trump dalam kicauannya di Twitter dilansir AFP menyatakan bakal memulangkan pasukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa dari Suriah.
"Kami bakal mengembalikan pasukan itu kepada keluarganya secara pelan-pelan dan di saat bersamaan, mereka masih harus bertarung melawan ISIS," terang Trump.
Proses pemulangan pasukan bisa memakan waktu berbulan-bulan karena para komandan sudah menjelaskan mereka harus bergerak pelan demi melindungi personel.
Pada Senin, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Garrett Marquis menuturkan Penasihat John Bolton bakal berkunjung ke Israel dan Turki untuk membahas keputusan Trump.
Kunjungannya bakal ditemani Chairman Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford dan Utusan Khusus AS Bidang Suriah James Jeffrey.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.