Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Pidato Tahun Barunya, Kim Jong Un Peringatkan AS

Kompas.com - 01/01/2019, 11:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawali Tahun Baru dengan memberi peringatan kepada Amerika Serikat (AS).

Pada pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura (12/6/2018), kedua negara sepakat untuk melaksanakan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Namun perkembangan proses denuklirisasi itu terhambat dikarenakan baik AS maupun Korut bersikukuh membeberkan definisi "denuklirisasi" menurut mereka.

Baca juga: Kirim Surat ke Korsel, Kim Jong Un Minta Bertemu Lagi pada 2019

Dalam wawancara dengan televisi pemerintah seperti dikutip BBC Selasa (1/1/2019), Kim mengatakan dia sangat berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi.

Namun Kim menuntut AS untuk menepati janji dengan mencabut sanksi Korut sebelum dia menyerahkan senjata nuklir dan rudal balistik.

"Jika tidak, kami tak punya pilihan selain meninggalkannnya dan memikirkan cara melindungi kepentingan dan kedaulatan kami,' terangnya.

Korut selama ini mengeluhkan sikap keras AS yang masih mempertahankan sanksi sebelum mereka memverifikasi dan mengonfirmasi telah dilakukan denuklirisasi.

Kim juga menyatakan siap bertemu Trump kapan saja untuk menghasilkan kesepakatan yang nantinya bakal diakui dunia internasional.

Mantan Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Kim Hyung-seok kepada AFP berkata, pidato Kim menyiratkan rasa frustrasinya karena macetnya negosiasi.

Menurut Kim Hyung-seok, pemimpin 35 tahun itu berharap AS bakal mengambil langkah tertentu setelah dia memutuskan menghancurkan situs nuklirnya.

Namun, Washington tak memberi sikap positif. Kim Hyung-seok berujar Kim mempunyai tugas penting untuk meningkatkan kebijakan "ekonomi sosialisnya".

"Peningkatan kebijakan itu tak bakal berarti sebelum sanksi yang diterapkan kepada Korut dicabut," tutur Kim Hyung-seok kembali.

Dalam pidato Tahun Baru pada 2018, Kim menginginkan agar Korut bisa lebih masif lagi dalam mengembangkan senjata nuklir.

"Kita harus memproduksi hulu ledak nuklir secara massal, sama seperti rudal balistik, dan mempercepat penempatannya," ujar Kim saat itu.

Baca juga: Kaleidoskop 2018: Pidato Tahun Baru Kim Jong Un hingga Kasus Khashoggi

Namun, setelah itu Kim menuturkan bahwa negaranya tidak akan memproduksi, menguji coba, atau mengembangkan senjata nuklir.

Ankit Panda dari Federation of American Scientists menulis di Twitter pernyataan itu merupakan evolusi dalam kepemimpinan Kim.

"Namun tentu saja, itu adalah satu dari sekian klaim yang dibuat Kim, serta dibutuhkan upaya untuk membuktikannya," tutur Panda.

Sementara itu, dalam pidato Tahun Baru, terdapat sebuah momen unik di mana AFP melaporkan jam di meja menunjukkan di atas pukul 00.00.

Namun selama pidato, gambar jam itu diburamkan dan di penghujung pidato menunjukkan ke pukul 01.00, menyiratkan pidato itu telah direkam sebelumnya.

Baca juga: Pakar: 2019 Bakal Jadi Tahun Dramatis bagi Trump dan Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com