Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado Tahun Baru Uni Soviet, Tu-144 Jadi Pesawat Supersonik Sipil Pertama

Kompas.com - 31/12/2018, 16:07 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

3. Meminta Bantuan Inggris

Pada 1977, beberapa sumber menyatakan bahwa Uni Soviet meminta bantuan negara Barat untuk membantu mereka dengan sistem manajemen mesin dan BAC-Aerospatiale untuk bantuan dalam mendesain pipa udara udara pada Tu-144.

Kemudian, pada 1978, mereka meminta lebih banyak lagi informasi mengenai teknologi Concorde seperti peralatan pemadam kebakaran hingga berbagai peralatan canggih.

Pemerintah Inggris memveto permintaan ini, karena teknologi itu dapat digunakan dalam pesawat militer dan dianggap berbahaya.

4. Masalah mulai timbul

Tupolev Tu-144 nampak dari depanReddit Tupolev Tu-144 nampak dari depan

Awal mulanya, pesawat ini sangat menjanjikan. Namun, dalam perjalannya pesawat sering mengecewakan.

Pada pameran udara Paris Air Show, Tu-144, jatuh dan menewaskan 6 orang di pesawat dan 8 orang penonton. Peristiwa itu memberikan nilai minus akan teknologi pesawat ini.

Dalam perkembangannya, Tu-144 terkendala sejumlah masalah. Badan pesawat itu dibuat dari bahan yang besar dan berat, berbeda dengan iklan yang beredar.

Selain itu, muncul juga masalah mengenai badan Tu-144 yang sering menunjukan retakan setelah uji coba terbang. Semakin lama retakan semakin melebar. Para insinyur tidak dapat memperbaiki masalah ini dengan cepat mereka harus mendesain ulang sepenuhnya.

Masalah lainnya adalah para penumpang mengaku kurang nyaman. Tingkat kebisingan di dalamnya sangat tinggi, sehingga para penumpang bahkan tidak dapat mengobrol di kabin pesawat.

5. Akhir kejayaan

Karena beberapa kali mengalami kecelakaan, Tu-144 mengakhiri karier mengangkut penumpang setelah hanya beberapa tahun mengudara.

Dari 102 penerbangan dan 181 jam di udara, Tupolev Tu-144 mengalami beberapa kecelakaan. Bahkan 80 dari 226 masalah terjadi saat berada di udara.

Uni Soviet membangun 16 Tupolev Tu-144. Empat belas di antaranya layak terbang, sementara dua lainnya dibangun sebagai prototipe.

Pesawat ini pensiun pada 1990 setelah membawa kargo. Kariernya lebih cepat empat tahun untuk pensiun ketimbang Concorde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com