Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Mengaku Pernah Lecehkan Pembantunya saat Masih SMA

Kompas.com - 31/12/2018, 15:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat pengakuan mengejutkan, dengan mengklaim pernah melecehkan pembantunya. Peristiwa itu terjadi ketika dia masih duduk dibangku SMA.

Pernyataannya tersebut sontak memicu kemarahan kelompok hak asasi perempuan yang menudingnya berupaya memerkosa dan melakukan pelecehan seksual.

Dalam sebuah pidato pada Sabtu lalu, Duterte menceritakan kisah pengakuan dosanya kepada seorang pastur tentang bagaimana dia memasuki kamar pembantunya ketika sedang tidur.

Baca juga: Rayakan Natal, Duterte Bagi-bagi Kado untuk Anak Pasien Kanker

"Saya merabanya. Dia bangun. Jadi saya meninggalkan kamar itu," katanya, seperti dikutip AFP, Minggu (30/12/2018).

Partai politik Gabriela, yang berfokus pada hak-hak perempuan, mengecam komentar Duterte yang dianggap "menjijikkan".

Duterte diminta untuk mengundurkan diri karena dianggap telah mengakui berupaya melakukan pemerkosaan.

"Pemerkosaan tidak hanya terjadi dengan memasukkan penis. Jika itu jari atau benda, itu dianggap pemerkosaan," kata Joms Salvador, sekretaris jenderal Gabriela.

Menanggapi kritik , juru bicara Duterte mengatakan pada hari presiden telah membuat-buat dan menambahkan serta menyambungkan kisah tersebut.

"Dia membuat cerita pendek menggelikan untuk mendramatisir fakta pelecehan seksual yang menimpanya dan teman-teman sekolahnya ketika masih SMA," ujar juru bicara Duterte, Salvador Panelo.

Mengecam gereja

Pidatonya pada Sabtu lalu tidak hanya berisi pengakuannya tentang pelecehan, dia juga mengecam Gereja Katolik yang tengah dirundung tudingan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Dia mengaku pernah dilecehkan bersama teman-temannya oleh seorang imam.

CNN mencatat, meski penganut Katolik, namun pria berusia 73 tahun itu kerap melontarkan kritik serius terhadap gereja.

Baca juga: Duterte Kembali Lontarkan Kecaman kepada Gereja Katolik

Dia bahkan membandingkan dirinya dengan Adolf Hitler, meski kemudian dia meminta maaf atas pernyataan tersebut.

 

Berbagai komentar kerasnya terhadap Gereja Katolik membuatnya berada dalam masalah terkait pemilih. Seperti diketahui, lebih dari 80 persen penduduk Filipina merupakan penganut Katolik Roma.

Usai pernah mengecam Tuhan, Duterte berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan komunitas Katolik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com